Sebanyak
52 anggota Palang Merah Remaja (PMR) angkatan II dikukuhkan sekaligus
dilantik menjadi anggota PMR wira SMA Negeri I Malili oleh Ketua PMI
Kabupaten Luwu Timur HM. Thoriq Husler di Eks Lapangan Terbang Malili,
Jum’at (21/12). Kegiatan ini juga dirangkai dengan serah terima jabatan
dari ketua lama ke ketua yang baru.
Pengukuhan/pelantikan
dilaksanakan setelah mereka mendapatkan Pendidikan dan pelatihan
(diklat) orientasi PMR dan pemilihan pengurus PMR yang dilaksanakan
dalam bentuk perkemahan selama 2 hari.
Pengukuhan anggota PMR yang baru ditandai dengan pengucapan ikrar PMR
serta pemasangan slayer secara simbolis oleh Ketua PMI kepada 2
perwakilan peserta dilanjutkan dengan pelantikan pengurus PMR periode
2012-2013 dan penanda tanganan berita acara pengukuhan/pelantikan.
Prosesi ini turut disaksikan oleh Kepala Sekolah SMA I Malili Drs.
Kasman Hasiban, Pembina PMR SMA I Malili Ammas, S. Pd, serta beberapa
pengurus PMI Kabupaten Luwu Timur.
Usai mengukuhkan dan melantik,
Ketua PMI Kabupaten Luwu Timur HM. Thoriq Husler mengatakan pengukuhan
PMR Wira SMA I Malili merupakan pengukuhan untuk pertama kalinya dan
merupakan peserta perdana yang dikukuhkan menjadi anggota PMR.
Untuk
itu, tahun 2013 nantinya diharapkan 50% PMR tingkat wira sudah dapat
terbentuk, mengingat pentingnya peran dari anggota PMR dalam membantu
setiap kegiatan yang ada disekolahnya sesuai dengan prinsip dasar PMR,
Bulan Sabit Merah Internasional serta tri bakti PMR.
Ketua PMI
Kabupaten Luwu Timur juga mengharapkan setelah terbentuknya PMR SMAI I
Malili nantinya para anggotanya dapat menjadi sumber pendonor darah
tetap.
Dikatakannya, dalam waktu dekat PMI Kabupaten Luwu Timur
dan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Luwu Timur bertekad untuk kerjasama yang dituangkan dalam MoU
(kesepakatan) dalam hal pengembangan kepalangmerahan di sekolah.
“Tak
hanya itu, pada tahun 2013 mendatang, personil markas PMR akan
dilengkapi dengan kepala markas, kepala diklat dan staf donor darah”.
tambah Husler. (ophy/hms)
Minggu, 22 Desember 2013
Senin, 29 Juli 2013
Prof Dr Qasim Mathar Bantah Sebut Al-Quran Perlu Direvisi
Media Pembaharuan Makassar,- Pernyataan bahwa kitab suci
umat muslim Al-Quran perlu direvisi atau dirubah dengan alasan Nabi
Muhammad sudah meninggal dunia dibantah oleh Guru Besar Universitas
Islam Negeri Makassar Prof Dr Qasim Mathar.
Qasim Mathar mengaku tak pernah menyatakan hal tersebut sebagaimana
marak diberitakan di internet dan sosial media. Menurutnya ia merasa
tidak pernah mengeluarkan pernyataan yang telah menghebohkan dunia islam
di Indonesia itu. "Saya sarankan agar si penulis harus bisa benar-benar
mengklarifikasi hal ini,"katanya Senin 29 Juli 2013.
Qasim pun mempertanyakan sumber penulis sehingga membuat judul berita
yang kontroversi.Apakah mengutip dari catatan notulen diskusi atau
menanggapi sendiri pembicaraan dalam diskusi itu yang lantas tanggapan
di itulah yang disebarkan ke internet.
"Kalau pun misalnya dia mencatat ucapan saya, harusnya jangan sampai
salah catat. Tapi ketika itu rekaman dari suara saya yang direkam dan
memang begitu seperti itu, tentu saya akan mengatakan bahwa itu keliru,"
tegas Qasim. Seperti diketahui berita soal Alquran perlu direvisi
pertama kali dimuat di siitus online Muslimdaily.net tanggal 21 Juni
2013.
Dalam artikel Musimdaily.net memuat judul "Guru Besar UIN Makasar: Rasulullah Sudah Meninggal, Al Qur'an Perlu Direvisi".
Berikut kutipan berita tersebut:
.... Lebih lanjut, Prof. Qasim juga mengatakan bahwa sekarang Nabi sudah tidak ada. Menurutnya, hanya menjadi sebuah mimpi saja jika umat Islam hendak menyeragamkan pemahaman mengenai Islam.
.... Lebih lanjut, Prof. Qasim juga mengatakan bahwa sekarang Nabi sudah tidak ada. Menurutnya, hanya menjadi sebuah mimpi saja jika umat Islam hendak menyeragamkan pemahaman mengenai Islam.
Guru Besar yang mengaku sebagai aktivis Syiah itu juga
menjelaskan karena Rasulullah sudah meninggal, maka ia mengatakan bahwa
isi Al Quran perlu direvisi karena menurutnya sudah tidak cocok lagi
dengn zaman.
Ia menyatakan tidak peduli dengan orang yang mau puasa atau
tidak, mau berlebaran kapan. "Biarkan saja, karena Islam itu adil," kata
profesor kelahiran Makassar pada tanggal 21 Agustus 1947 itu seperti
dilaporkan Zilqiah.
Prof. Qasim yang pro JIL berpesan agar umat Islam tidak usah
ditanamkan dan tidak perlu disatukan, ia menyarankan agar berhenti
memikirkan mengajak orang untuk bersatu.
Sang Guru Besar Sejarah dan Pemikiran Islam itu kemudian menutup
statement-nya dengan kalimat, "jangan mimpi dan sibuk mikirin untuk
menyeragamkan umat muslim. capek nanti."
Kegiatan diskusi tentang Islam Liberal Kamis siang (21/06)
ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan kepada pembicara. Kepada Prof.
Dr. Qasim Mathar, panitia memberikan kenang-kenangan salah satunya
berupa kaos #IndonesiaTanpaJIL. [muslimdaily]
Laporan: cr11/Jabbar Bahring
Minggu, 24 Februari 2013
Seorang Ibu Lahirkan Bayi Buaya Hebohkan Warga Sinjai
Media Pembaharuan Sinjai,- Warga Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, dihebohkan dengan kelahiran
bayi laki-laki yang memiliki kembaran seekor buaya. Ibunya, Huda (40),
mengaku saat hamil mengalami keanehan.
Setelah mendengar kejadian aneh itu, warga Sinjai dari berbagai desa
penasaran dan mendatangi rumah Huda dan suaminya. Warga yang datang dan
melihat anak buaya yang sedang berenang di dalam baskom itu kemudian
diabadikan melalui telepon genggam.
"Ini yang pertama kali terjadi, belum pernah kami melihat fenomena ini.
Biasanya kami hanya melihat di layar kaca dan mendengar saja, tetapi
belum pernah melihat secara langsung seperti saat ini," ujar seorang
warga, Risti, Minggu (24/2/2013).
Sementara Huda, mengaku kehamilannya ini memang berbeda dengan kehamilan
sebelumnya. Saat usia kandungannya menginjak bulan pertama hingga bulan
ketiga, dia tidak pernah makan nasi karena tidak merasa lapar.
Saat melahirkan di rumahnya di Dusun Bontosunggu, Desa Terasa, Kecamatan
Sinjai Barat, dia dibantu suaminya, Marping. Bukan bayi yang keluar,
namun telur putih sebesar bola tenis. Tiba-tiba telur itu pecah dan
keluar seekor buaya dengan kulit bergaris berwarna hitam dan keemasan.
Kendati sudah melahirkan, perut Huda tetap besar. Ke esokan harinya,
Huda kembali melahirkan, namun kali ini yang keluar seorang bayi
berjenis kelamin laki-laki.
Dari situlah, Huda dan suaminya meyakini jika anak buaya yang diberi
nama Nur Baya itu merupakan kembaran dari anak laki-lakinya yang lahir
dan diberi nama Muhammad Nur. Buaya itu baru muncul, setelah saudara
kembarnya telah lahir dan mendatangi ibunya di malam hari untuk diberi
air asi layaknya manusia, kata Huda.
"Kembarannya baru muncul setelah mengetahui jika saudara kembarnya sudah
lahir. Dan dia datang pertama kali pada malam hari dan langsung
menyusui seperti manusia," kata Huda kepada Kompas.com.
Sabtu, 05 Januari 2013
Ratusan Warga Diungsikan Akibat Banjir Bandang di Maros
Media Pembaharuan Maros,- Akses jalan poros Maros-Bone, Sulawesi Selatan, di Kota Kecamatan
Camba tidak bisa dilalui akibat banjir bandang, Sabtu (5Januari 2013)
sore. "Tidak ada satupun kendaraan yang bisa melintas menuju Maros atau
Bone, jalan tergenang air setinggi 1 meter akibat luapan air dari sungai
sekitar jalan itu," kata salah seorang warga Camba, Asmar, saat
dihubungi.
"Saya pun sedang berada di Kecamatan Mallawa belum bisa kembali ke rumah di Camba", kata Asmar.
Camat Camba, Andi Mappellawa, mengatakan, tidak ada tanah longsor dalam
banjir bandang dari Sungai Camba sejak pukul 15:00 hingga pukul 19:00
Wita, dengan ketinggian air di jalan 1 meter sepanjang 1 km.
Dampak banjir bandang itu, kata Mappelawa, ada sekitar 242 keluarga
dievakuasi. Mereka berasal dari Desa Pattirodeceng, Sawaru, Cenrana,
Kelurahan Cempaniga, Mario Pulana, dan Desa Timpuseng, "Saat ini kondisi
air sudah mulai surut dan dapat dilalui kendaraan," kata Mappilawa.
Namun kata dia, akibat dari bencana itu tidak hanya merendam ratusan
rumah warga, tetapi juga Kantor Polsek, Puskesmas dan Kantor Kecamatan
Camba. "Kini ratusan warga itu tengah dibantu untuk dievakuasi ke rumah
sanak keluarganya, sebagian lainnya dievakuasi ke salah satu gedung
yayasan yang tidak terkena banjir," katanya,
Selain itu, empat
jembatang gantung di beberapa desa juga ikut hanyut, "Saat ini belum ada
informasi rumah yang hanyut termasuk adanya korban jiwa," katanya.
Banjir juga terjadi di Dusun Tombolo, Desa Tompobulu, Kecamatan
Tompobulu, Maros. "Ada 50 rumah yang ditinggakan pemiliknya karena
terendam banjir bandang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,
hanya beberapa ternak unggas warga hilang," kata warga Tombolo,
Basarullah.
Di Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Maros,
masih terendam air. Untuk menuju di wilayah itu, warga harus menggunakan
perahu, kata Camat Moncongloe, Abdul Haris.
Banjir bandang
juga menerjang wilayah Kelurahan Mattiro Deceng, Kecamatan Lau, dan Desa
Jenataesa, Kecamatan Simbang, Maros. Terminal baru Maros pun ikut
terendam banjir sekitar 30 cm. (ABS).
Selasa, 01 Januari 2013
Anak Wakil Bupati Bantaeng Bantah Konsumsi Narkoba
Media Pembaharuan Makassar,- Polres Bantaeng menyatakan Kepala Lurah Lembang, Andi Sultan Karaeng Bibi (33), yang juga putra dari Wakil Bupati Bantaeng, A Asli Mustadjab positif mengkonsumsi narkoba. Namun Sultan dengan tegas membantah jika dirinya ikut terlibat pesta narkoba. Dia bahkan bersikukuh jika saat penggerebekan polisi dirinya dijebak oleh lawan politiknya. “Ini sudah politik agar nama bapak saya jelek dengan kasus ini. Kita tahu kan Pilkada sudah tidak lama lagi. Kami sangat dirugikan.
Bahkan kami tidak tahu jika ada alat isap di dalam kamar, ”kata Sultan. Selama proses penyelidikan, pun Sultan membantah keras dari hasil tes urine yang menunjukkan dia positif menggunakan narkoba jenis
sabu-sabu. “Walau ditembak sekalipun saya tidak bersalah.Saya tidak pernah menggunakan narkoba,” tegasnya. (Abs)
Bahkan kami tidak tahu jika ada alat isap di dalam kamar, ”kata Sultan. Selama proses penyelidikan, pun Sultan membantah keras dari hasil tes urine yang menunjukkan dia positif menggunakan narkoba jenis
sabu-sabu. “Walau ditembak sekalipun saya tidak bersalah.Saya tidak pernah menggunakan narkoba,” tegasnya. (Abs)
Langganan:
Postingan (Atom)