Rabu, 31 Mei 2017

Jalang Kote Putra Makassar Buatan Daeng Misi Ini Jadi Buruan Warga Balikpapan untuk Menu Berbuka

Media Pembaharuan Balikpapan,- Bulan Ramadan menjadi bulan penuh berkah bagi umat Islam yang menjalankannya. Tidak terkecuali bagi para pedagang, seperti yang dirasakan pedagang jalang kote ini.
Jalang kote merupakan jenis makanan gorengan ragam khas Makassar yang menyerupai pastel. Kudapan ini biasa dijadikan takjil atau pengantar berbuka puasa.
Saat Ramadan seperti sekarang, banyak pedagang yang marak menjual jalang kote di pasar-pasar Ramadan atau di pinggiran jalan kota Balikpapan.
Daeng Misi melayani pembeli jalang kote khas Makassar buatannya
di kawasan Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, 
Kalimantan Timur, Rabu (31/5/2017).
Seperti pedagang bernama Misi atau akrab disapa Daeng Misi, yang membuka lapak di kawasan Pasar Pandansari, Balikpapan Barat. Ia mulai berjualan sejak pukul 12.00 Wita.
Daeng Misi melayani pembeli jalang kote khas Makassar buatannya di kawasan Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (31/5/2017).
Sejak lima tahun lalu Misi sudah membuka lapaknya yang berada tepat di pertigaan pintu masuk Pasar Pandansari. Ia mengaku tidak hanya berjualan pada bulan Ramadan saja, tapi setiap hari rutin menjajakan gorengan khas Makassar tersebut.
Daeng Misi yang berasal dari daerah Galesong, Kabupaten Takalar, Sulsel, bersyukur karena usahanya tersebut laris pembeli. Terutama di bulan Ramadan.
"Alhamdulillah selama bulan puasa sehari bisa menjual habis 1.600 biji jalang kote. Biasanya para pembeli bisa memborong dari Rp 50.000 sampai Rp 100.000 sekali beli," ungkapnya.
Selain itu, Daeng Misi selalu menggunakan bahan-bahan segar untuk menjaga kualitas rasa jalang kote.
Dalam sehari, Daeng Misi dapat menggunakan tepung terigu seberat 25 Kg dan menggunakan minyak goreng sebanyak 5 liter.
Daeng Misi melayani pembeli jalang kote khas Makassar buatannya di kawasan Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (31/5/2017).
Para pelanggan yang berdatangan pun rela mengantre untuk menunggu jalang kote yang digoreng kira-kira 10 menit hingga matang.
"Saya sudah biasa beli di sini, rasa sausnya itu yang enak, beda dari yang lain. Di sini juga bisa beli jalang kote yang basah untuk digoreng sendiri di rumah, harganya terjangkau," ungkap Eli, salah seorang pembeli yang memborong hingga Rp 30.000.
Hal serupa juga disampaikan oleh Husman, "Sering beli di sini karena rasanya renyah. Saya sama istri sering beli kalau liburan, bukan cuma saat puasa. Ditambah lagi penjualnya ramah, makanya saya suka belanja di sini," akunya.
Misi pun bersyukur jika jualannya tersebut tidak bergantung pada cuaca. "Musim hujan atau panas tidak masalah, jualan saya selalu laku," tuturnya. (ABS)

Pendukung Rizieq Shihab Siap Turun Gunung Tuntut Mundur Jokowi Setelah Lebaran

Media Pembaharuan Jakarta,-"Tarik mandat," pekik para pria yang berkumpul di aula yang tidak terlalu besar tersebut. Meski berdedak-desakan namun beberapa eksponen alumni 212 ini tetap memaksakan diri berkumpul di Masjid Baiturahman, Jln Saharjo, Jakarta Selatan, Rabu (31/5/2017).
Mereka siap untuk turun gunung lagi untuk memperjuangkan nasib pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus percakapan berunsur pornografi antara dirinya dengan Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein.
Ansufri Idrus Sambo atau Ustaz Sambo
Mereka mengatakan bahwa kelompoknya telah memperingatkan pemerintah untuk tidak membuat gaduh terhadap para umat Islam selama Ramadan.
"Pekan lalu kami sudah sampaikan surat terbuka pada kapolri, presiden, bagaimana ramadan ini kita mengisi dengan saling tenggang rasa, hormat menghormati," ujar Ketua Presidium Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo, dalam konferensi pers di Masjid Baiturahman, Saharjo, Rabu (31/5/2016).
Menurut mereka, pemerintah tidak memberikan tanggapan yang sesuai dengan keinginan mereka yakni dengan menersangkakan Rizieq Shihab.
Selain kasus Rizieq Shihab, para alumni gerakan 212 juga menyoroti kasus yang menjerat tokoh Islam lainnya diantaranya kasus Munarman, Bahtiar Nasir, Muhammad Al Khaththath dan pembubaran HTI.
Para Alumni 212 akan kembali membuat gerakan seperti aksi Bela Islam yang dilakukan untuk memenjarakan Basuki Tjahaja Poernama atau Ahok dalam kasus penistaan agama.
"Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi maka kita akan bikin perlawanan. Jihad Konstitusional," tegas Sambo.
Kelompok ini berjanji akan menggalang kekuatan umat Islam di seluruh Indonesia dengan aksi Bela Ulama. Dalam aksi ini mereka akan mengajukan mosi tidak percaya kepada pemerintah dan menuntut mundur Jokowi.
"Menuntut mundur Jokowi dari jabatan presiden karena sudah melanggar sumpahnya sebagai presiden RI untuk menegakkan hukum," tambah Sambo. Aksi ini akan digelar setelah bulan Ramadan yang diikuti oleh jutaan umat Islam.
Sebelum melakukan aksi tersebut, para alumni 212 akan melakukan tabligh akbar, istighasah, zikir, di seluruh Indonesia. Aksi ini akan dimulai sejak Jumat pekan ini di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat.
"Setelah ini kita bikin bikin long march ke Komnas HAM, mulai Ashar sampai Maghrib ada tabligh akbar," jelas Sambo.
Jumat selanjutnya akan digelar acara serupa di Masjid Istiqlal. Menurut Sambo, gerakan ini akan sebesar aksi 212.
Mereka juga meminta Komnas HAM untuk segera mengeluarkan rekomendasi bahwa Jokowi telah melakukan pelanggaran berat sistematis dan terstrukutr kepada ulama dan HTI.
Hasil rekomendasi Komnas HAM akan dibawa ke DPR. Mereka mendesak DPR untuk melakukan sidang istimewa untuk melengserkan Jokowi.
Mereka juga akan membawa hasil rekomendasi Komnas HAM ke Organisasi Kerjasama Negara-negara Islam (OKI) terutama lembaga HAM.
"Kita juga bawa ke pengadilan internasional untuk menyelidiki dan mengadili kejahatan kemanusiaan yang dilakukan rezim Joko Widodo," ungkap Sambo.
Mengenai kedatangan Rizieq Shihab ke Indonesia, para alumni 212 siap mengumpulkan satu juta orang untuk menyambut kedatangan Habib Rizieq di bandara Soekarno- Hatta.
"Kami akan bilang, Habib, umat sudah siap, silahkan kalau habib mau pulang," tambah Sambo.
Namun mereka berharap Jokowi bisa menginstruksikan anak buahnya untuk mencabut semua proses hukum terhadap para ulama. (ABS)

Minggu, 28 Mei 2017

Bulukumba Direndam Banjir, Usai Diguyur Hujan Deras.



Posko Penanganan banjir dikantor Bappeda Bulukumba.
Media Pembaharuan Bulukumba,- Ratusan warga Bulukumba menjadi korban banjir. Salah satunya adalah warga Kelurahan Loka, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba mengungsi. Mereka diungsikan dikantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bulukumba dengan mendirikan tenda darurat. Banjir terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi sejak pukul 02.35, pada Minggu (28/5) dini hari.

Selain itu, banjir juga merendam rumah penduduk di beberapa Kelurahan seperti, Kelurahan Kasimpureng, Bentenge, Caile, serta Kalumeme. Namun, banjir paling parah merendam warga kelurahan Loka. dikantor Bappeda Bulukumba.

Lurah Loka, Andi Majnah, mengatakan ada 54 kepala keluarga di kelurahan Loka yang terdampak banjir. Sebagian dari mereka diungsikan diposko banjir dikantor Bappeda Bulukumba.

"Sebanyak 54 kepala keluarga yang diungsikan, dikantor Bappeda Bulukumba," ungkpanya.

Kepala BPBD Bulukumba, Andi Akrim, menjelaskan sebanyak 459 warga yang terdampak banjir dan telah mengungsi di posko yang telah disediakan oleh pihaknya dan Dinas Sosial Bulukumba.

"Korban banjir sudah mengungsi di Posko darurat, kurang lebih 459 warga yang menjadi korban banjir" tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto, meminta Dinas Sosial mendirikan dapur umum diposko penanganan banjir dikantor Bappeda Bulukumba. (ABS)

Jumat, 26 Mei 2017

Mengaku Bisa Gandakan Uang

Media Pembaharuan Bantaeng,- Aksi HH, 39, yang piawai memperdayai korbannya dengan mengaku dapat menggandakan uang, harus berakhir di balik bui Polres Bantaeng, Kamis, 25 Mei lalu.
Berawal saat, personel Polres Bantaeng mendapatkan informasi keberadaan tersangka di salah satu indekos di Jalan Gunung Batu Putih. Polisi pun mendatangi indekos yang dimaksud, namun mereka tidak menemukan tersangka diindekosnya.
Foto Andi Baso Pawiloi.
Pelaku Penipuan
Setelah menunggu, akhirnya HH kembali ke indekosnya itu. Kesempatan itulah yang dimanfaatkan polisi meringkus tersangka. HH pun tak berkutik.
"Pada saat dilakukan penangkapan, HH sedang tidak berada di indekosnya, sehingga kami menunggu," kata Bripka Hamiruddin, Salah seorang personel Polres Bantaeng.
Di hadapan polisi, HH mengakui perbuatannya dan aksi yang dilakukannya dengan mengaku dapat menggandakan uang hanya akal-akalan dirinya saja dalam memperdayai korbannya. "Saya tidak ada kelebihan untuk menggandakan uang melainkan hanya modus saja," kata dia.
Informasi yang dihimpun Media Pembaharuan, tersangka berhasil menipu korbannya sebesar Rp191 juta. "Itu baru dari empat korban yang melaporkan kasus penipuan tersebut, "kata Kapolres Bantaeng, AKBP Adip Rojikan, Jumat, 26 Mei.
Dia menjelaskan, HH diringkus berdasarkan laporan polisi yang dilaporkan sejumlah korbannyadi Polres Bantaeng.Salah satu modus tersangka dalam beraksi,dengan cara mengambil uang korbannya untuk digandakan.
Tersangka, beber Kapolres Bantaeng, mendatangi kenalannya yang hendak membeli mobil bekas. Tersangka pun membujuk calon korbannya itu agar tidak membeli mobil bekas, tetapi mobil baru.
Setelah mengambil uang korbannya, lanjut Adip, tersangka berjanji akan menggandakan uang korban agar cukup membeli mobil baru. Tak kunjung uang korban berlipat ganda, akhirnya korban melaporkan penipuan yang dialaminya itu ke Polres Bantaeng. (Abs)

Nurdin Abdullah Merasa Terharu, DPD PDIP Sulsel Mendatanginya

Rabu, 24 Mei 2017

Penumpang Bus Liman Ditemukan Meninggal Dunia

Foto Andi Baso Pawiloi.
Korban  bernama Ismawati (21Tahun)
Media Pembaharuan Mamuju,- Penumpang bus Liman tujuan Makassar-Palu tiba-tiba heboh dengan ditemukannya seorang mahasiswi yang meninggal dalam perjalanan. Wanita tersebut diketahui meninggal pukul 05.40 Wita , Rabu dini hari (24/5/2017), Korban diketahui bernama Ismawati (21), beralamat di Dusun Beru-beru, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.
Bus Liman yang ditumpangi bernomor polisi DD 7777 AC.
Menurut sopir bus, Rustam (36), wanita itu diketahui meninggal dunia pada saat bus berada di SPBU Simbuang, Kabupaten Mamuju. “Korban diduga dalam keadaan sakit karena mengeluarkan darah dan lendir pada bagian mulutnya,” kata Rustam, Rabu (24/5/2017).
Kasus ini sedang dalam penyelidikan Satuan Reserse dan Kriminal Polres Mamuju. Jenazah mahasiswi ini dibawa ke RSUD Kabupaten Mamuju untuk diotopsi. (ABS)

Selasa, 23 Mei 2017

Kapten Kapal Saling Tikam dengan Juru Masak

Media Pembaharuan Bombana,- Kapten Kapal Tugboat Putra Mandara 179, Takbir (48) saling tikam di atas kapal dengan rekannya sendiri, Sahrul warga Bulukumba Sulawesi Selatan, Selasa (23/5/2017). Akibatnya keduanya mengalami luka tusuk hingga harus mengalami perawatan.
Peristiwa saling tikam kedua ABK tersebut terjadi sekitar jam 11.30 Wita di Pelabuhan JT PT Trias Desa Langkema, Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten Bombana.
Saling tikam dua ABK berawal dari ketersinggungan Sahrul (juru masak) yang hendak ke Sikeli untuk belanja logistik kebutuhan kapal.
Foto Andi Baso Pawiloi.
Kapten Kapal Tugboat Putra Mandara 179, Takbir (48)
saling tikam diatas kapal dengan rekannya sendiri,
Sahrul warga Bulukumba Sulawesi Selatan, Selasa (23/5/2017).
Sahrul saat dirawat/iNews TV/Sudirman
Sementara Takbir bermaksud hendak ikut Sahrul, namun tiba-tiba Sahrul mengeluarkan kata-kata kasar. "Kalau mau turun bayar jangan seperti kemarin," ungkap Sahrul. Takbir pun tersinggung atas perkataan Sahrul rekannya. "Kenapa kamu mau ajak saya berkelahi," jelas Takbir.
Keduanya sudah tersulut emosi terjadilah perkelahian dengan menggunakan tangan selanjutnya Takbir (kapten kapal) kembali ke kamarnya mengambil parang sementara Sahrul mengambil badik kemudian terjadi saling tikam di dalam ruangan ABK kapal.
Usai menikam Sahrul lari keluar kapal dan melompat ke laut lalu berenang ke Pelabuhan JT PT Trias. Sahrul mengalami luka robek di kepala 7 cm, lengan kanan 10 cm, luka pada siku kanan 4 cm, tangan kanan patah.
Takbir luka diperut sedalam 5 cm mengakibatkan usus terburai, luka tusuk paha bagian dalam sebelah kanan, luka tusuk di lengan kiri, luka pada jari telunjuk kanan.
Kedua korban mendapat perawatan di Puskesmas Kabaena dan akan dirujuk ke RSUD Bombana menggunakan speedboat. (ABS).

Rabu, 03 Mei 2017

KPJ Desak Kejati Sulselbar Tangkap Anggota DPRD tersangka Kasus Korupsi Dana Aspirasi Bantaeng.

Foto Andi Baso Pawiloi.
Kasipenkum Kejati Sulselbar, Salahuddin dan Kajari BantaengJohan Iswahyudi
Media Pembaharuan Makassar, Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Parlemen Jalanan (KPJ), yang diantaranya KAMPI, GAM, JK, SOMAIMAS dan KIBA mendatangi kantor kejaksaan tinggi (Kejati) Sulselbar.
KPJ ini melakukan aksi demonstrasi terkait tudingan tidak beraninya Kejari Bantaeng melakukan penahanan terhadap tersangka Korupsi Dana Aspirasi Bappeda Kabupaten Bantaeng, Alim Bahri, L, Tanah, yang juga merupakan Anggota DPRD Bantaeng, sekaligus Ketua Partai Demokrat Bantaeng.
Adapun nominal kerugian uang negara Rp. 129.200.000 dari jumlah total Rp. 250.000.000 pada kegiatan program pengembangan partisipasi kebijakan layanan publik di instansi Bappeda Bantaeng, tahun anggaran 2011, ucap kordinator lapangan aksi KPJ, Haeril Anwar. Di katakan, Alim Bahri sudah jadi tersangka sejak tahun 2013 lalu namun sampai kini tidak dilakukan penahanan, ini ada apa....???
Ketika Kejari Bantaeng tidak melakukan penahanan maka Kejati Sulselbar diminta segera mencopot Kejari Bantaeng dan segera tangkap Alim Bahri, teriak para aktivis KPJ yang berorasi secara bergantian.
Setelah melakukan orasi secara bergantian KPJ diterima langsung oleh Kasipenkum Kejati Sulselbar, Salahuddin dan Kajari Bantaeng, Johan Iswahyudi yang kebetulan lagi ada di Kejati Sulselbar.
Nampak pula Kejari Bantaeng yang didampingi pula Kasi Intel Kejari Bantaeng, Fahrul.
Johan Iswahyudi, menyampaikan didepan mahasiswa KPJ bahwa, pihak Kejari Bantaeng sudah melimpahkan kasus ini ke Pengadilan Negeri Tipikor Makassar pada tanggal 28 April lalu untuk segera disidangkan.
Tidak adanya penahanan oleh Kejari Bantaeng diakibatkan karena pihak penyidik Tipikor Polres Bantaeng tidak menahanahan pula pada saat penyidikan karena adanya jaminan wakil ketua DPRD Bantaeng, H.Budi Santoso dari Partai Golkar, ujar Kajari Bantaeng.(Abs).