Senin, 19 Oktober 2015

Oknum Mahasiswa Babak Belur Dikeroyok Karena mencuri

Media Pembaharuan Makassar,- Seorang oknum mahasiswa Universitas Indonesia Timur (UIT) Muh Yudha Putra (26), babak belur setelah dikeroyok massa di Permandian Tanjung Bayang Jalan Metro Tanjung, Minggu (18/10/2015) petang. Pria tersebut diduga baru saja melakukan aksi pencurian.
Foto Andi Baso Pawiloi. Informasi yang dihimpun menyebutkan, mahasiswa Fakultas Ekonomi semester I ini melakukan pencurian rem cakram sepeda motor milik mahasiswa lainnya. Namun, ia kepergok dan akhirnya menjadi bulan-bulanan massa hingga babak belur.
Beruntung, aparat Polsek Tamalate yang mendengar informasi tersebut langsung menuju ke lokasi. Polisi kemudian mengamankan pelaku dan membawanya ke Polsek Tamalate.
Saking banyaknya massa yang berusaha menghajar pelaku, polisi terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan ke udara untuk menghalau massa. “Kami langsung membawa ke kantor untuk mencegah amukan massa,” ujar Kapolsek Tamalate, Kompol Suaeb A Majid.
Adapun barang bukti yang berhasil disita yakni, satu unit sepeda motor merk Honda Beat, warna hitam DD 4730 AO yang digunakan oleh pelaku. dan satu buah cakram yang dijuga hasil kejahatannya.

Bentrokan antar suporter sepak bola.

Foto Aripudding Malinta.Media Pembaharuan Makassar,- Bentrokan antar suporter sepak bola, mengenai salah satu Koramil dilapangan Trotoar Masjid Al Markaz Al Islami, Jl Sunu, kota Makassar, Minggu (18/10/2015), sore.
Humas Polrestabes Makassar Kompol Andi Husnaeni mengatakan bentrokan ini mengakibatkan salah seorang anggota TNI terkena lemparan batu.
“Karena saling mengejek mereka kemudian saling lempar, ada juga anggota yang terkena lemparan batu,” kata Husnaeni saat dikonfirmasi Tribun.
Personil TNI yang terkena lemparan batu adalah Serda Sukman (48). Korban mengalami luka robek pada bagian dahi. Korban pun dilarikan ke RS Pelamonia untuk mendapat perawatan medis.

BPN Kota Makassar Didemo Warga

Foto Aripudding Malinta.Media Pembaharuan Makassar,- Puluhan warga yang tergabung dalam Forum Warga (Forwa) Makassar mengelar unjukrasa di kantor Kementrian Agraria dan Tata Tuang dan Makassar'>Badan Pertanahan Nasional (BPN) Makassar di Jl AP Pettarani Makassar, Senin (19/10/2015).
Dalam aksinya mereka menolak pemerintah yang ingin menggusur dan merampas tanah milik warga pribumi yang kemudian diserahkan ke pemilik modal.
Aksi Forwa ditahan aparat kepolisian sehingga mereka hanya melakukan aksi unjukrasa di Jl AP Pettarani sehingga arus lalulintas mengalami kemacetan.