Selasa, 25 November 2014

Marwan Serahkan Bantuan Rp 21 Miliar untuk Pangkep.

Media Pembaharuan Pangkep,- Marwan : Kementerian Saya Kementerian Blusukan, Pemkab Pangkep Mau Negosiasi Ulang dengan Warga Jepe Sura, Tradisi Bubur Khas Muharram di Pangkep Taksiran Rendah, Pemilik Tolak Berikan Lahan untuk Jalan Wajar Jika Pemilik Lahan Cemburu. 
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, menyerakan secara simbolis bantuan sebesar Rp 21 miliar kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep, Sabtu (8/11).
Bantuan ini untuk beberapa program nyata dalam mendorong ekonomi rakyat.
Pangkep, katanya, daerah dengan wilayah maritim yang luas. Makanya, ia akan memprioritaskan pengembangan pulau-pulau kecil.
“ Apalagi, persoalan maritim menjadi salah prioritas andalan pemerintahan Jokowi-JK,” terangnya.
“Dalam rapat koordinasi nanti, saya akan sampaikan persoalan pulau-pulau Pangkep. Ini akan mendapat prioritas dan penajaman program. Dan tahun depan mudah-mudahan ada tambahan anggaran di APBN 2015,” bebernya.
Sementara itu,Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid, menyatakan, keluarnya Pangkep dari daerah tertinggal tidak lepas dari peran dan bantuan Kementerian Daerah Tertinggal.(ABS).

Bukan Perpisahan yang Aku Kutangisi Tapi Pertemuanlah Yang Aku Sesali.....Kasus Perceraian Meningkat diMaros........

Media Pembaharuan Maros,- Hampir tiap tahunnya kasus perceraian di Kabupaten Maros mengalami peningkatan.Berdasarkan data Humas Pengadilan Agama Maros yang juga jaksa, Andi Muhammad Yusuf Bakri, tahun 2014 terhitung Januari hingga Oktober yang masuk di pengadilan sebanyak 414 perkara.Sementara untuk data tahun 2013 jumlah perkara yang masuk sekitar 452 kasus.
Namun, kata dia, tidak semua yang masuk dan putus itu bercerai. Karena ketika ada sidang biasanya yang bersangkutan tidak hadir sehingga batal bercerai.
Dijelaskan Yusuf untuk tahun 2014, penggugat perempuan atau yang biasa disebut cerai gugat lebih besar dibanding cerai talak atau penggugat laki-laki.
"Cerai gugat sebanyak 310 perkara yang masuk dan cerai talak yang masuk hanya sekitar 104 perkara," ungkapnya.
Dari data cerai gugat sebanyak 310 perkara yang masuk hanya 303 yang putus di pengadilan dan delapan yang mencabut gugatannya.
Sedangkan untuk cerai talak bulan Januari hingga Oktober yang masuk sebanyak104 dan yang putus 92 perkara dan lima yang mencabut.
Sementara perkara perceraian ditahun 2013 sebanyak 452 kasus. Dimana cerai gugat yang masuk sebanyak 366 perkara dan 324 yang putus dan cerai talak yang diterima 86 perkara dan 71 perkara yang putus.
Adapun yang menjadi penyebab terjadinya perceraian, kata dia ada beberapa hal.
Untuk data tahun 2014,Januari sampai Oktober diantaranya kawin paksa yang jumlah perkaranya sekitar sembilan, 22 perkara disebabkan ekonomi, 13 perkara gangguan pihak ketiga, 288 perkara karena tidak ada keharmonisan, satu perkara dengan alasan menyakiti jasmani, tujuh karena krisis moral, dan 11 perkara tidak ada tanggung jawab serta lima perkara karena cemburu. (ABS)

Lubang Maut Di Cibubur Akibat Pekerjaan PU Kemen PU Percepat Perbaikan Jalan yang Rusak Akibat Banjir

Media Pembaharuan Bekasi,- Proyek saluran air di Jalan Alternatif Cibubur KM 4, Kelurahan Jatisampurna, Kecamtan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang memakan korban pengendara sepeda motor, Wiwin Setiawan (31), Sabtu (8/11) lalu, kini telah diperbaiki.Tampak terlihat lampu penerangan di lokasi tersebut serta tumpukan karung berisi tanah yang berada tepat di sisi lubang dan diberi pagar seng.
 Pemerintah Kota Bekasi menegaskan, proyek pembangunan sodetan tersebut merupakan pekerjaan dari Kemeterian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya.
 "Ini proyek pusat (pekerjaan Kemeterian Pekerjaan Umum) yang diberikan kepada pemerintah daerah. Sodetan ke Kali Cikeas," ujar Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Senin (10/11).
Menurut dia, sodetan diketahui untuk digunakan sebagai saluran pembuangan air ke Kali Cikeas. Pantauan di lokasi, pembangunan drainase di bawah tanah tersebut, dimulai dari RS Mitra Keluarga Cibubur hingga ke Kali Cikeas, sepanjang 3 km.
"Saya juga meminta dinas PU Kota Bekasi untuk menjenguk korban di rumah sakit," ujarnya.
Lokasi lubang maut itu, berbatasan dengan wilayah Jakarta Timur, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kabupaten Bogor.
"Pemkot Bekasi mengimbau supaya ada tindakan preventif terhadap pekerjaan itu dan memperhatikan safety-nya bagi pengendara. Pembangunan itu berada di lalu lalang kendaraan yang luar biasa, semestinya faktor keamanan harus diperhatikan. Tapi kelalaian bisa saja terjadi," kata Rahmat.
pukul 05:30 WIB.Lubang maut di Jalan Alternatif Cibubur KM 4, atau di dekat Hotel Cibubur Indah, Kota Bekasi, memakan korban seorang pengendara motor yang terperosok ke dalam lubang sedalam 12 meter, Sabtu (8/11) sekitar
Di sepanjang Jalan Alternatif Cibubur menuju Cileungsi, terdapat beberapa galian lubang. Lubang-lubang tersebut di pagar hingga memakan hampir setengah jalan raya, sehingga arus lalu lintas tersendat. Berdasarkan keterangan warga setempat, pembangunan proyek ini dimulai sejak empat bulan yang lalu. "Sebelum puasa, pembangunan ini sudah dilaksanakan," ujar Angga (26), salah satu karyawan bengkel las di lokasi lubang maut. Dia mengatakan, sedikitnya sudah tiga kali kecelakaan yang melibatkan pengendara yang masuk ke lubang di sepanjang Jalan Alternatif Cibubur tersebut.
Menurut dia, kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda empat masuk ke dalam lubang sudah ada dua kasus. "Pertama, kejadian di depan Mal Ciputra mobil masuk lubang galian dan depan Burger King, mobil juga masuk lubang galian," ujar Angga.
Sedangkan, kasus kecelakaan di lubang KM 4, baru sekali terjadi. "Namun di lubang lain sepanjang jalan tersebut, sudah banyak kejadian pengendara mobil dan motor yang masuk ke dalam lubang.
Dia menyayangkan lamanya pengerjaan proyek pembangunan sodetan tersebut. "Para pekerja tidak bekerja serempak. Pengerjaannya lubangnya satu-satu dikerjakan," imbuh Angga. (ABS).

Saya meminta kepada media hal pribadi saya jangan di beritakan.......

Media Pembaharuan Jakarta,- Saya mencurahkan unek-unek pada media. Terutama terkiat pemberitaan pribadi saya yang merokok usai pelantikan beberapa minggu lalu. Salah satu kebiasaan saya merokok, bukan untuk dipertontonkan. Menurut saya, hal itu dilakukan untuk menyegarkan pikiran setelah lama berdiri pada pelantikan menteri.
"Kemarin saya merokok itu karena capek berdiri saat pelantikan, bukan mau dipertontonkan..Kan saya sudah bilang ke media kalau saya minta izin lima menit untuk merenggangkan otot dan refres,".
Saya menyadari, prilaku saya merokok kerap dikomplain masyarakat. Ketika saya merokok di Istana dan diberitakan media, saya mendapat pesan kalau itu kebiasaan tidak baik dan takut dicontoh anak-anak."Karena ada tayangan itu, ada ibu-ibu yang sms pada saya. Bu, anak saya nge-fans banget sama ibu, tapi kenapa ibu merokok. Kan kalau anak itu mengikuti seperti saya, gimana coba nanti,
Saya meminta kepada semua media tidak memberitakan semua hal tentang saya, khususnya masalah pribadi. "Saya sudah bilang sama media, give me 5 minutes, tapi mereka tetap mengikuti saya, ". (ABS)

Keberadaan Guru Dipertanyakan Saat Pemukulan......



Media Pembaharuan MAROS,- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar menerima pengaduan kasus tindak kekerasan anak yang dilakukan oknum guru diSekolah Dasar Negeri 31 Maros, Jumat (7/11).
Orangtua siswa, Ansarullah mendatangi kantor LBH di Jalan Pelita Raya Makassar untuk meminta pembelaan atas kasus yang menimpah anaknya, ZA.
"Kami datang meminta bantuan hukum karena sejak laporan kami ke polisi dan ke Dinas Pendidikan Maros sudah lama, namun tidak ada kejelasan," keluh Ansarullah didampingi beberapa mahasiswa Maros di depan Direktur LBH Makassar, Abd Azis SH.

Kasus dugaan pemukulan siswa kelas V SD itu terjadi 13 Oktober lalu. ZA diduga ditampar oknum guru di SDN 31 Maros hingga bibir korban mengalami luka sobek.
Tidak terima dengan perlakukan tersebut, orangtua korban melapor ke Mapolresta Maros. Esok harinya, korban divisum di RS Salewangan Maros, namun hingga saat ini kasus tersebut seolah didiamkan.

Bukan hanya itu, pihak sekolah kemudian dengan sepihak melarang ZA untuk tidak lagi masuk belajar sejak seminggu lalu dan lebih parahnya lagi adik korban yang berinisial NA yang duduk di kelas tiga juga diistirahatkan.
Sebelumnya, orangtua korban juga sudah melaporkan hal ini ke pihak Dinas Pendidikan Maros namun pihak Dinas Pendidikan berkata kalau hal tersebut sudah diserahkan ke UPTD.
Malah Pihak sekolah melalui kepala sekolah dengan tegas membantah adanya Pemukulan oleh oknum guru tersebut dan sengaja mengisitirahatkan kedua siswa tersebut agar masalah ini tidak menjadi besar. (ABS)

Massa Front Pembela Islam (FPI) berencana membuat kubu tandingan di DPRD DKI Jakarta.

Media Pembaharuan Jakarta,- Massa Front Pembela Islam (FPI) berencana membuat kubu tandingan di DPRD DKI Jakarta. Bahkan Ketua FPI, Muhammad Rizieq Shihab, menegaskan akan mengangkat Haji Fakhruroziq sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau DPRD dan Kemendagri ngotot melantik Ahok, kami akan jadikan Haji Fakhruroziq sebagai Gubernur DKI Jakarta," kata Rizieq Shihab........
Massa Front Pembela Islam (FPI) berencana membuat kubu tandingan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. Bahkan Ketua FPI Muhammad Rizieq Shihab menegaskan akan mengangkat Haji Fakhruroziq sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau DPRD dan Kemendagri ngotot melantik Ahok, kami akan jadikan Haji Fakhruroziq sebagai Gubernur DKI Jakarta," kata Rizieq Shihab dalam unjuk rasa di depan gedung DPRD Jakarta, Senin, 10 November 2014.
Menurut Rizieq Shihab, pembentukan DPRD tandingan di DKI Jakarta didasarkan pada situasi yang terjadi di DPR RI Senayan, yang diwarnai perseteruan dua kubu, yakni Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Perseteruan itu memunculkan pimpinan DPR RI tandingan yang dilakukan oleh KIH sebagai pendukung Jokowi.
Massa FPI menilai KIH sebagai pendukung Jokowi menandingi KMP sebagai kubu pendukung Prabowo Subianto. "Kalau mereka di sana (DPR RI) bisa, di Jakarta (DPRD DKI Jakarta) juga kami buat tandingan," ujar seorang orator FPI dari atas mobil.
Rizieq Shihab bersama pimpinan FPI lainnya kemudian bertemu dengan perwakilan DPRD DKI Jakarta. "Kami dari Koalisi Merah Putih akan berjuang mati-matian dengan kewenangan kami. Insya Allah, dalam waktu tak terlalu lama, keinginan kita terwujud," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta, M. Taufik. (ABS).

Jadi Saksi Kasus Annas Maamun Zulkifli Hasan Penuhi Panggilan KPK.......




"Saksi Gubernur Riau Annas Maamun," kata Zulkifli di KPK, Jakarta, Selasa (11/11). Ia tiba sekitar pukul 09.52 WIB dengan mengenakan safari warna cokelat.
Pemeriksaan Zulkifli hari ini adalah penjadwalan ulang. Zulkifli sebenarnya dijadwalkan diperiksa kemarin (10/11). Namun, Ketua MPR RI itu tidak dapat memenuhi panggilan KPK.
"Harusnya kemarin pagi tapi saya kemarin menjadi irup (inspektur upacara) tabur bunga di Kapal KRI Banda Aceh di Teluk Jakarta. Setelah itu jam 12.00 WIB final cerdas cermat di MPR bersama wapres. Jadi saya datang pagi ini," tandas Zulkifli.
Media Pembaharuan Jakarta,- Mantan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (11/11). Zulkifli diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan dengan tersangka Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun.

Sebelumnya, Annas mengakui bahwa mengajukan rekomendasi revisi SK.673 tentang Perubahan Kawasan Hutan ke Kementerian Kehutanan. Ia mengaku rekomendasi itu direstui oleh Menteri Kehutanan. Begitu disinggung siapa menteri yang dimaksudnya, Annas menyebut nama Zulkifli Hasan.
Dalam kasus dugaan suap berkaitan dengan pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan, KPK menetapkan dua orang tersangka. Selain Annas, tersangka lainnya adalah pengusaha Gulat Medali Emas Manurung. (ABS)

Senpi Milik Aparat Hilang Saat Mabuk Berat......

Media Pembaharuan Makassar,-Saat itu sekitar pukul 03.00 dini tepatnya hari Sabtu tanggal 18 oktober 2014 kediaman perempuan Mey yang beralamat jalan Maccini Baru tepat disamping kantor Polsekta Makassar dimana kedatangan tamu dari Anggota Polisi dari daerah Mamasa yang diketahui bernama Bripka A.Rezki dengan tujuan menginap, namun keesokan harinya timbul masalah besar yakni saat A.Rezki terbangun pada siang hari dari tidurnya dimana Senjata Api miliknya yang disimpan pada kendaraan mobil tiba-tiba raib entah kemana, yang bersangkutanpun langsung menuding sejumlah pihak yang menjadi pelaku pencurian Senpi tersebut termasuk pemilik rumah Mey.
Dimana beberapa orang yang dituding menjadi pelaku pencurian senpi tersebut diantaranya Subair, Akbar, Takbir, Saleh, Albi dan Denny. Alhasil saat itu juga mereka semua terpaksa digiring oleh Resmob Polda Sulselbar untuk diintrogasi, namun karena tidak cukup bukti mereka dilepaskan, namun selang tiga hari kemudian tepatnya hari Selasa 21 Oktober 2014 mereka yang diduga merupakan pelaku pencurian senpi kembali dilakukan penjemputan paksa oleh A.Rezki dibantu 3 anggota Resmob Polda Sulselbar untuk menyelidiki hilangnya Senpi miliknya. Namun, sekali lagi tidak ditemukan bukti adanya keterlibatan mereka, dan selang enam hari kemudian tepatnya hari Minggu 26 Oktober 2014 A.Reski kembali mendatangi rumah Mey pada pukul 12.30 dini hari untuk meminta sebagian diantara mereka yang telah diperiksa oleh Resmob Polda Sulselbar seperti Albi, Takbir dan Akbar untuk ikut bersamanya guna diperiksa dimana memberikan jaminan kepada para pihak keluarga yang bersangkutan bahwa mereka yang akan diperiksa tidak akan mengalami kekerasan dan tak lama kemudian Satuan Resmob Polda Sulselbar yang berjumlah 3 orang datang menjemput mereka sampai akhirmya terdengar kabar oleh orang tua Takbir dan Akbar yang diketahui bernama Burhanuddin dan Sita bahwa anak mereka telah tertembak pada masing-masing pada kaki betisnya oleh satuan Resmob Polda Sulselbar sesaat setelah mereka dijemput paksa saat itu, dimana mereka kemudian diserahkan Kepolsekta Rappocini dan Polsekta Bontoala terkait keterlibatan kasus yang mereka lakukan seperti Akbar dan Takbir yang diserahkan Kekantor Polsekta Rappocini terkait kasus Perampokan pada Minimarket Alfa Mart yang terletak dijalan Sungai Saddang, sedangkan Albi diserahkan Kepolsekta Bontoala terkait kasus pasal 351.
Dari pengakuan Burhanuddin ayah dari Takdir kepada wartawan mengatakan tidak mengetahui kasus anaknya namun sepengetahuannya ada tuduhan terkait pencurian di Alfa Mart beberapa waktu yang lalu, namun dirinya heran mengapa awalnya hanya kasus hilangnya senpi milik salah satu anggota Polisi kemudian bisa berkembang menjadi kasus lain.
Sementara Mey pemilik rumah yang anaknya Albi turut diamankan dan mendapat penangkapan di Polsekta Bontoala mengatakan sebelumnya A.Rezki telah mengancam apa bila senpi miliknya tidak ditemukan maka sejumlah kasus mereka yang dicurigai terlibat akan dia bongkar dan dirinya mengenal A.Rezki sudah sejak lama, dimana dia memang sering menginap dan saat itu memang A.Rezki belakangan sering muncul belakangan ini dimana malam itu A.Rezki datang dengan menumpangi kendaraan pribadi dalam keadaan mabuk berat akibat minuman beralkohol disalah satu kafe yakni Mabua, dalam keadaan mabuk berat saat itu A.Rezki memesan kepada sejumlah warga untuk dicarikan wanita untuk menemaninya berkencan tapi tidak digubris karena kondisinya mabuk berat hal ini terbukti kendaraan yang ditumpanginya diparkir ditengah jalan dan terpaksa harus didorong kepinggir jalanan oleh warga agar aman tidak mengganggu pengendara yang sedang melintas, dan aksi pencurian di Alfa Mart oleh para pelaku diketahui oleh A.Rezki, bahkan turut menikmati hasil pencurian tersebut dirumahnya seperti rokok dan makanan yang dibawa oleh pelaku saat mereka usai melakukan aksinya tersebut.
Salah satu teman A.Rezki bernama Opi mengungkapkan bahwa identitas Bripka A.Rezki bertugas Polres Mamasa sebagai Kanit 1 Dalmas dimana hilangnya senpi miliknya sempat mengantar A.Rezki di Takalar untuk menemui paranormal ustadz Dg.Lau guna mengetahui pelaku pencurian senpi dimana mereka yang diduga terlibat turut dibawa ketempat tersebut, dimana paranormal tersebut memberi keterangan bahwa bukan mereka yang melakukan pencurian tapi A.Rezki salah menyimpan senjata tersebut.
Sementara salah satu warga yang tidak ingin dikorankan namanya mengungkapkan bahwa Bripka A.Reski merupakan pemakai Narkoba yang sering melakukan pesta Narkoba diwilayah ini yang baru muncul tiba-tiba saat itu dalam keadaan mabuk berat.
Pihak Polsekta Bontoala Briptu M.Said yang dikonfirmasi terkait penangkapan Aldi mengatakan bahwa Aldi diserahkan oleh satuan Resmob Polda Sulselbar hari ini untuk diproses dan saat ini masih dalam pemeriksaan terkait dugaan penganiayaan dengan senjata tajam yang terjadi dijalan Langgau pada bulan September lalu.
Kapolsekta Rappocini Kompol Ade Hermato yang dikonfirmasi terkait kasus penangkapan Takbir dan Akbar mengatakan bahwa benar kedua pelaku diserahkan oleh satuan Resmob Polda pada hari ini 26/10/2014 kepihaknya, pelaku telah dalam keadaan terluka usai tertembak dimana kasus mereka berdua merupakan pelaku Curas pencurian dengan kekerasan yang dilakukannya berdasarkan Lp/1698/2014 tanggal. 17/10/2014 dengan barang bukti berdasarkan Rekaman CCTV Alfa Mart yang merekam aksi pencurian saat itu dimana berupa uang tunai Rp.475.000 rokok sampurna 10 bungkus, 3 buah coklat silver queen dan saat ini dalam penanganan pihaknya, namun mengenai kasus hilangnya senpi milik Bripka A.Rezki tidak masuk dalam laporan pelimpahan dari Satuan Resmob Polda Sulselbar untuk ditanganinya.
Jamaluddin, SH yang menjadi kuasa hukum Takbir yang dikonfirmasi mengatakan dimana akan melaporkan Kepihak Propam Polda Sulselbar terkait proses penangkapan oleh Resmob Polda Sulselbar terkait kasus hilangnya Senpi milik A.Rezki dimana Pelaku mendapat penyiksaan serta eksekusi penembakan ternyata dengan kasus lain dimana hal ini merupakan pelanggaran berat dan segera akan menempuh langkah jalur hukum seperti Praperadilan.
Hal tersebut juga telah diakui oleh pihak Propam Polda Sulselbar Dr.Sunarno,SH saat dikonfirmasi melalui via sms mengatakan prosedur tindakan penangkapan seperti ini merupakan kesalahan besar yang bisa dipraperadilankan karena bukan tertangkap tangan namun pihak keluarga korban belum melakukan pelaporan secara resmi ke Propam Polda Sulselbar tapi laporan secara lisan telah sampai kepihaknya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Topan RI Sulselbar Drs.Budiman.S,Spd.SH terkait kasus ini mengatakan prosedur penangkapan ini dapat dinilai melanggar Prosedur, dimana seharusnya setiap penangkapan harus dilengkapi dengan surat penangkapan, dimana oknum Polisi seperti Bripka A.Rezki sudah seharusnya melapor ke Propam Polda Sulselbar mengenai hilangnya senpi miliknya dan sudah seharusnya Bripka A.Rezki turut diperiksa Propam Polda Sulselbar terkait hilangnya senpi miliknya dan bila benar dia bertugas di Polres Mamasa Provinsi Sulbar maka pihak Propam harus lebih jeli memproses tentang hilangnya senpi dan mengembangkan penyelidikan tentang perampokan soalnya perampokan terungkap berawal dari kasus kehilangan senpi dimana ketiga pelaku yang merupakan saling kenal menuding bahwa mereka pelaku pencurian senpi dimana dalam pengembangannya justru mereka terlibat kasus perampokan yang ternyata sejak awal diketahuinya sendiri bahkan diduga sempat turut menikmati hasil rampokan. (ABS)

IMM Maros Apresiasi “Aksi Koboi” Petinggi Maros......



Media Pembaharuan Maros – Polemik penggerebekan sebuah rumah mewah di Kecamatan Tanralili Maros yang diduga penampungan manta pramuria Dolly oleh Bupati dan DPRD Maros dan disebut sebagai “aksi koboi” oleh banyak netizen mendapat Apresiasi dari mahasiswa.
Hal tersebut dikatakan oleh ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Maros, Rizal Fauzi, saat ditemui disalah satu warung kopi di Maros, Senin, (24/11/2014).
Menurutnya, “aksi koboi” petinggi Maros yang ramai dibicarakan oleh para netizen ini sudah tepat dan harus diapresiasi karena telah berani melawan kemaksiatan.
 GAMBAR : Sebuah rumah milik Haji Sakka di Desa Damai Kecamatan Tanralili, Maros yang diduga sebagai tempat penampungan Eks PSK Dolly. (Foto : Media Pembaharuan)
“Ini harus diapresiasi, sikap mereka sangat berani, memang harus ditindak tegas karena hal ini mengancam rusaknya moralitas masyarakat di Maros,” ujar Fauzi.
Lebih lanjut, Ia menyatakan dalam agama, pun memerintahkan kita untuk mencegah kemungkaran dimana bukan hanya tugas pemerintah saja tapi tugas kita bersama.
“Dalam agama kita diperintahkan untuk mencegah kemungkaran, persoalan terbukti atau tidak nantinya itu persoalan kedua yang jelasnya pencegahan dulu,” paparnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi tiga, Akbar Endra melakukan sidak ke rumah milik Haji Sakka beberapa hari lalu yang menuai pro dan kontra di masyarakat khususnya para netizen.
Kemudian, siang tadi, para petinggi Maros, diantaranya Bupati, Kapolres, Kajari dan Ketua DPRD Maros kembali mendatangi tempat tersebut, namun Haji Sakka tidak ada ditempat. (ABS)

Hari Guru, SMKN 1 Bungoro Gelar Lomba.......

Media Pembaharuan Pangkep,-  Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bungoro mengadakan

berbagai macam lomba dalam rangka memperingati hari guru yang ke 22 dan Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) ke 69, diikuti oleh guru, siswa dan staff, selasa, (25/11/2014).
Guru dan siswa di SMKN 1 Bungoro Pangkep, menggelar berbagai lomba dalam rangka hari guru dan PGRI, Selasa, (25/11/2014). – Foto : M. Sahrir – marospangkep.com
Kegiatan yang berlangsung di lapangan sekolah ini, digelar beberapa pertandingan seperti volly, lari karung dan kuis seputar kegiatan belajar mengajar di sekolah itu. Kepala sekolah SMKN 1 Bungoro, Drs H M Akbar Parelloi MM, kepada awak media menuturkan bahwa kegiatan ini untuk memberikan suasana baru di dalam sekolah dan tidak direncanakan.

“Kegiatan ini spontan saja, kita tidak membentuk panitia, tapikan tetap meriah Dan semarak,” Katanya.
Lebih lanjut, Kepala sekolah yang sudah memasuki tahun ke enamnya ini, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk merefresh guru dan siswa dari kepenatahan sehari-hari dalam kegiatan belajar mengajar.
“Ini untuk menyegarkan fikiran guru-guru kita, biasalah rutinitas disekolah jangan sampai membuat kita stress,”  ujarnya.
Selain perlombaan, juga digelar upacara penyerahan kenaikan pangkat kepada guru yang dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan penyerahan hadiah berupa kue tart oleh siswa, sebagai wujud syukur Dan terimakasih kepada guru sang pahlawan tanpa tanda jasa. (ABS)