Rabu, 01 Juni 2016

2 Peserta SBMPTN di Makassar Tertangkap Basah Pakai Joki


Media Pembaharuan Makassar,- Dua orang peserta ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) rayon Universitas Hasanuddin (Unhas) tertangkap memakai joki, Selasa kemarin. Keduanya diketahui perempuan berinisal U (18) dan laki-laki berinisal Ai (18).
Ilustrasi peserta ujian SBMPTN |Foto IstU ditangkap saat ujian digedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unhas. Sedangkan AI tertangkap saat ujian di SMA 21, Kecamatan Tamalanrea.
Kepala Humas Unhas, Dahlan Abu Bakar menuturkan, U kini dikarantina di salah satu hotel di Makassar oleh panitia untuk kepentingan penyelidikan. Ini dilakukan sekaligus mengungkap lebih jauh jaringan joki yang digunakan U. Adapun peserta ujian laki-laki berinisial Ai, saat ini ditangani Polrestabes Makassar.
Dalam keterangan U, kata Dahlan, joki yang dimanfaatkan ada delapan orang. Para joki diketahui beberapa di antaranya berasal dari Sulawesi Selatan dan di luar.
Untuk memuluskan ujian, U bahkan menyerahkan uang senilai Rp 50 juta sebagai kompensasi. Nantinya U akan diberikan kunci jawaban melalui pesan dikirim gunakan ponsel.
“Jika kelak lulus, maka U harus menambah lagi Rp 200 juta jadi total Rp 250 juta,” kata Dahlan Abu Bakar mengulang keterangan perempuan U.
Caranya, tambah Dahlan, saat mengisi lembar jawaban, U harus mengosongkan kode soal lalu menunggu kiriman jawaban melalui pesan pendek dari ponsel.
Dari sinilah, kata Dahlan, awal mula terungkapnya kasus joki tersebut. “Saat peserta ujian sementara sibuk mempelajari soal-soal ujian, perempuan U ini justru terlihat gelisah dan bahasa tubuhnya seolah-olah sedang menunggu. Pengawas ujian langsung tanggap dan memanggil yang bersangkutan. Dan akhirnya diketahui jika dia sementara menunggu jawaban via ponselnya,” jelasnya.
Dahlan menambahkan, jeli membaca gerak-gerik peserta ujian sudah menjadi bagian dari hal yang harus dipahami pengawas ujian. Selain itu, pengawas juga diminta memperketat pelbagai barang yang bisa dimanfaatkan peserta ujian untuk membuat pelanggaran. Ponsel harus dinonaktifkan, dimasukkan dalam tas dan diletakkan di bagian depan kelas ruangan ujian. Tapi rupanya, peserta ujian ini nyaris saja lolos dari pantauan.
Sementara itu, pelaksana tugas Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Tri Hambodo mengaku belum menerima laporan terkait temuan jaringan joki di rayon Unhas itu. “Sampai saat ini kita belum terima laporan soal joki,” kata Kompol Tri Hambodo saat dikonfirmasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar