Minggu, 04 Juni 2017

Grand Mall Batangase Maros Bergaya Romawi, Warga Protes

Lukisan bergaya Romawi pada interior mall di Maros.
Media Pembaharuan Maros,- Desain bangunan dan interior Grand Mall Batangase Maros menuai protes warga. Mall ini memiliki arsitektur bergaya Romawi, dengan lukisan dan patung khas Eropa klasik.
Sedangkan di bagian dinding ruangan dipenuhi lukisan-lukisan zaman renaissance Romawi, patung-patung dewa di sudut-sudut ruangan juga terpajang. Ornamen itu dinilai mirip dengan simbol-simbol agama tertentu.
Beberapa OKP Islam, pemuda dan masyarakat pun menggelar pertemuan bersama MUI Maros di aula Masjid Al Markaz Al Islami Maros untuk membahas hal tersebut, Minggu (4/6/2017).
Organisasi tersebut yakni KAHMI, HMI, HPPMI, BKPRMI, KAMMI, Forum Rohis, Oi, Pemuda Anshor, Pemuda Islam, juga Pemuda Pancasila.
Wakil Ketua MUI Maros, Said Patombongi mengatakan, konsep bangunan mall baru tersebut dinilai tidak sesuai dengan kearifan lokal, misalnya patung-patung dan lukisan yang dipajang. Sementara, Maros menjadi salah satu pusat kebudayaan Islam.
“Desain dalam dan luar mall ini tidak sesuai dengan budaya kita. Mall itu mirip bangunan Eropa dan Yunani. Kami nilai itu simbol agama tertentu,” ujarnya.
Dikatakannya pula, MUI Maros merespon aspirasi dari warga dan beberapa ormas Islam mengenai mall tersebut, apalagi sudah banyak warga protes, bahkan sudah ada yang mau aksi.
“MUI Maros berusaha untuk mediasi dulu dengan pemerintah daerah untuk menjembatani aspirasi masyarakat yang berkembang saat ini,” katanya.
Sementara itu, Store Manajer Grand Mall Batangase Darlan Hasim mengatakan kepada wartawan bahwa mall tersebut dibangun dengan konsep Eropa klasik modern. (ABS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar