Media Pembaharuan Semarang, - Ahli pangan Indonesia Florentinus Gregorius
Winarno mengatakan masyarakat Indonesia masih kurang menikmati hasil
laut karena selama ini banyak yang justru diambil oleh nelayan asing.
“Dari seluruh potensi laut yang ada, baru lima persen yang dinikmati
oleh masyarakat Indonesia,” katanya saat kunjungan di Semarang, Kamis
(28/5/2015).
Selama ini kebanyakan nelayan Indonesia didominasi oleh nelayan kecil
sehingga hasil tangkapan tidak sebesar nelayan dengan kapal besar.
Padahal nelayan asing tidak berizin yang masuk ke perairan Indonesia
justru menggunakan kapal besar.
Ilustrasi |
Oleh karena itu, pihaknya berharap banyak dari Pemerintah baru untuk
memaksimalkan potensi laut sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat
luas.
Menurutnya, dari awal menjabat hingga saat ini sudah semakin banyak
perbaikan yang diperlihatkan oleh Pemerintah baru, salah satu yang
terlihat adalah semakin berkurangnya jumlah pencuri ikan dari negara
asing yang masuk ke kawasan laut Indonesia.
Sementara itu, sebagai upaya memajukan sektor kemaritiman, jika
selama ini Pemerintah lebih banyak berkonsentrasi mengembangkan
Indonesia bagian barat yang terdiri dari kawasan darat, diharapkan ke
depan untuk Indonesia bagian tengah dan timur segera dioptimalkan.
“Indonesia bagian tengah dan timur yang didominasi oleh kawasan laut
selama ini memang belum banyak tersentuh, namun demikian upaya ini perlu
diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia di sektor maritim
yang mumpuni,” katanya.
Menurutnya, dalam hal ini diperlukan peran besar dari perguruan
tinggi untuk dapat menghasilkan generasi muda yang berkualitas dari
sektor kemaritiman. Diakuinya, sejauh ini semakin banyak perguruan
tinggi yang membuka fakultas perikanan.
“Ini adalah landasan penting yang harus dilakukan, jangan sampai
negara tetangga lebih pandai dibandingkan negara kita. Padahal yang
memiliki laut kan kita,” katanya.
Dari sisi komoditas, peluang pengembangan dan pengolahan pangan yang
bersumber dari laut masih terbuka lebar, salah satunya ikan. Ikan selama
ini masih menjadi sumber protein hewani utama masyarakat Indonesia
yaitu 57,2 persen dari total konsumsi protein nasional. (Abs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar