Selasa, 21 April 2015

Rencana Capaian Bidang Air Minum, Air Limbah Dan Persampahan 2015-2019

Media Pembaharuan Jakarta,- Indonesia memiliki target dan sasaran air minum, air limbah dan persampahan tahun 2015 – 2019. Rencana Kenaikan akses air minum, air limbah, dan persampahan sebesar 6,6%, 9%, dan 4,25% per tahun. Rencana capaian yang paling besar adalah akses air limbah yaitu 36%. Demikian disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimulyono jelang membuka Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2015, Selasa (21/4) di Jakarta.
Foto Subandi. Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2015 diselenggarakan secara setiap dua tahun sejak Tahun 2007. Kegiatan tersebut merupakan ajang pertemuan para pelaku, praktisi, pengguna, professional, dunia usaha, masyarakat, dan instansi pemerintah.
“Saya berharap melalui forum ini akan terjadi tukar-menukar pengetahuan dan pengalaman serta capaian kemajuan teknologi dalam bidang air minum dan sanitasi. Sehingga dapat meningkatkan motivasi dan komitmen yang lebih baik dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. Serta, untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya air serta penyediaan air minum yang berkelanjutan dalam rangka memenuhi kehidupan masyarakat dan bangsa,” ujar Basuki.
Penyelenggaraan IWWEF 2015 tahun ini mengambil tema “Menuju Pelayanan Air Minum dan Sanitasi 100% Tahun 2019” yang sangat relevan dengan program yang akan dilaksnakan dalam 5 tahun ke depan. Air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan harus selalu dijaga keberadaanya. Pertumbuhan penduduk telah menimbulkan berbagai dampak perubahan tatanan dan keseimbangan lingkungan yang mempengaruhi ketersediaan air di seluruh belahan dunia. Dalam dua dekade terakhir, lebih dari separuh populasi dunia tinggal di wilayah perkotaan.
Kebutuhan masyarakat akan akses air bersih dan sanitasi yang besar dan akan memicu terjadinya kelangkaan air, khususnya di wilayah perkotaan. Kelangkaan air merupakan ancaman nyata dalam pembangunan manusia dan sistem ekologi. Kelangkaan air juga akan meningkatkan persaingan untuk mendapatkan air, baik antar masyarakat, antar kota dan kabupaten maupun ketegangan antar negara.
Dikatakannya, Pemerintah telah secara terus menerus berupaya dalam meningkatkan akses di bidang air minum, khususnya dalam 10 tahun terakhir. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk memenuhi target Millennium Development Goals (MDGs), yakni berkurangnya setengah jumlah penduduk yang tidak terlayani air minum dan sanitasi yang layak pada tahun 2015.
Peningkatan akses air minum dalam periode 2011-2013 sebesar 4,2% per tahun, sehingga pada akhir Tahun 2013 akses air minum mencapai 67,7%. Kita optimis Indonesia dapat mencapai bahkan melebihi target MDGs untuk air minum sebesar 68,87% pada Tahun 2015.
RPJP 2005-2025 dan RPJMN 2015-2019 telah mengamanatkan program 100-0-100, yaitu 100% akses aman air minum, bebas kumuh, dan 100% akses sanitasi yang layak pada akhir Tahun 2019. Dorongan untuk percepatan pencapaian program 100-0-100 tersebut menjadi tantangan besar yang harus kita upayakan bersama.
Untuk mencapai universal access selama 5 tahun ke depan, dibutuhkan peningkatan sebesar 30% atau 6% per tahun terhadap akses aman air minum secara nasional. Sasaran universal access tersebut terdiri atas 60% akses aman air minum melalui jaringan perpipaan dan 40% akses aman air minum melalui bukan jaringan perpipaan terlindungi, serta tercapainya 100% PDAM sehat. (Subandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar