Media Pembaharuan Jakarta,- Sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dirotasi. Perombakan pejabat besar-besaran itu
dilakukan untuk menemukan individu terbaik guna menjalankan
program-program yang ada. "Intinya
itu kita ingin dapatkan yang terbaik dari yang terbaik. Jadi tidak ada
lagi kalau sudah eselon II itu aman. Padahal stafnya nunggu dia pensiun
baru bisa naik. Nah yang kerja setengah mati itu stafnya," ujar Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Monas, Jakarta Pusat,
Jumat (2/1/2015).
Saat staf tersebut lebih baik dari pada kinerja kepala dinas, Ahok pun tak segan mempromosikannya menjadi kepala dinas. "Dan kita juga harus belajar ikhlas kalau ada yang lebih baik dari kita ya jangan ngoyo. Saya selalu bilang kalau nanti 2017 ada yang lebih daripada saya, jangan pilih saya dong orang DKI. Kalau kamu pilih saya kan rugi. Itu yang mau kita lakukan," tegasnya.
Saat staf tersebut lebih baik dari pada kinerja kepala dinas, Ahok pun tak segan mempromosikannya menjadi kepala dinas. "Dan kita juga harus belajar ikhlas kalau ada yang lebih baik dari kita ya jangan ngoyo. Saya selalu bilang kalau nanti 2017 ada yang lebih daripada saya, jangan pilih saya dong orang DKI. Kalau kamu pilih saya kan rugi. Itu yang mau kita lakukan," tegasnya.
Ahok menegaskan, nantinya dia akan melakukan evaluasi setiap tiga bulan
kepada pejabat-pejabat yang baru dan juga seluruh PNS di lingkungan
pemprov DKI Jakarta. "Mulai hari ini kita latih PNS DKI sebuah sistem
yang baru," terangnya.
Seorang staf, kata Ahok, tak perlu takut melaporkannya padanya saat atasannya tidak baik. "Enggak boleh diam. Tidak ada batas waktu. Mungkin tiap tiga bulan ada pelantikan-pelantikan, ganti yang kerjanya enggak benar," imbuhnya. (A.Ambarala).
Seorang staf, kata Ahok, tak perlu takut melaporkannya padanya saat atasannya tidak baik. "Enggak boleh diam. Tidak ada batas waktu. Mungkin tiap tiga bulan ada pelantikan-pelantikan, ganti yang kerjanya enggak benar," imbuhnya. (A.Ambarala).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar