Media Pembaharuan Makassar,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel mencanangkan pelaksanaan
pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung dan serentak pada
pertengahan November atau Desember. Bahkan tahapan Pilkada sudah dimulai
Februari mendatang. Meski demikian, Golkar Sulsel tidak mau
terburu-buru membuka pendaftaran calon kepala daerah, seperti halnya
beberapa partai politik lainnya. "Golkar punya
pengalaman politik yang dalam. Mendaftar atau tidak, bukan tujuan
penting," sebut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar
Sulsel, Syahrul Yasin Limpo di Kantin DPRD Sulsel, Kamis (8/1) kemarin.
Apalagi, lanjut Syahrul, momentum pilkada masih lama karena sampai
Desember. Terlebih, Golkar itu bisa bekerja untuk semua. "Golkar tidak
sendiri, kan ada koalisi lama dan baru. Kalau tidak bisa yang lama, yah
baru. Begitupun sebaliknya," tandasnya. Syahrul yang juga Ketua Dewan
Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Bidang Desentralisasi dan Otonomi Daerah ini
pun menuturkan, Golkar malah mempersilahkan partai lain untuk lebih
dulu menjalankan mesin politiknya menghadapi pilkada. "Biarlah
dimatangkan partai lain, kita (Golkar) tinggal mensupport," pungkasnya.
Terkait kisruh di DPP, Syahrul menegaskan jika Golkar Sulsel tidak akan
terpengaruh utamanya dalam menghadapi pilkada.
"Biarkan saja mereka (DPP) seperti itu, kita di Sulsel tidak mau terpancing," katanya. Diketahui, Golkar Sulsel telah mengumpulkan seluruh struktur pemenangan pemilu guna mempersiapkan konsep pemenangan pilkada di 10 daerah. Meski demikian, Golkar belum membuka pendaftaran lantaran DPP belum mengeluarkan petunjuk pelaksanaan terkait aturan dan sistem penjaringan. Hal serupa diungkap Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Sulsel, Maqbul Halim. Dia menjelaskan, Golkar tidak akan terpengaruh terhadap dualisme kepengurusan yang ada di DPP.
"Kami sementara memantapkan persiapan penjaringan pilkada. Adapun semua struktur pemenangan akan dihadirkan untuk menetapkan formasi apa yang akan digunakan di 10 daerah pelakasana pilkada," katanya. Terpisah, Wakil Sekretaris Golkar Sulsel, Armin Mustamin Toputiri, pun menyatakan bahwa para calon tidak perlu khawatir karena perbedaan pendapat cuma ada di DPP, bukan di DPD I maupun DPD II. "Tidak ada ji yang perlu ditakutkan. Kan lagi pula pemerintah masih mengakui Aburizal Bakrie dan Idrus Maham sebagai pucuk pimpinan di partai Golkar," sebut Armin. (ABS).
"Biarkan saja mereka (DPP) seperti itu, kita di Sulsel tidak mau terpancing," katanya. Diketahui, Golkar Sulsel telah mengumpulkan seluruh struktur pemenangan pemilu guna mempersiapkan konsep pemenangan pilkada di 10 daerah. Meski demikian, Golkar belum membuka pendaftaran lantaran DPP belum mengeluarkan petunjuk pelaksanaan terkait aturan dan sistem penjaringan. Hal serupa diungkap Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Sulsel, Maqbul Halim. Dia menjelaskan, Golkar tidak akan terpengaruh terhadap dualisme kepengurusan yang ada di DPP.
"Kami sementara memantapkan persiapan penjaringan pilkada. Adapun semua struktur pemenangan akan dihadirkan untuk menetapkan formasi apa yang akan digunakan di 10 daerah pelakasana pilkada," katanya. Terpisah, Wakil Sekretaris Golkar Sulsel, Armin Mustamin Toputiri, pun menyatakan bahwa para calon tidak perlu khawatir karena perbedaan pendapat cuma ada di DPP, bukan di DPD I maupun DPD II. "Tidak ada ji yang perlu ditakutkan. Kan lagi pula pemerintah masih mengakui Aburizal Bakrie dan Idrus Maham sebagai pucuk pimpinan di partai Golkar," sebut Armin. (ABS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar