Jumat, 23 Januari 2015

Presiden Tugaskan Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Permukiman di Perbatasan

Media Pembaharuan Kalimantan Barat,- Presiden Joko Widodo menugaskan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meningkatkan kualitas fisik dan fungsi kawasan perbatasan, khususnya Entikong, Kalimantan Barat, agar menjadi beranda depan terbaik bagi negara Indonesia.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi kawasan perbatasan Entikong, Rabu (21/1). Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menko Maritim Indroyono Soesilo, Seskab Andi Wijayanto, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelius M.H
“Tugas Kementerian PUPR akan meningkatkan kualitas jalan menuju Entikong, membangun Pos Lintas Batas Negara dan meningkatkan kualitas permukiman di sekitar kawasan perbatasan tersebut,” ujar Direktur Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya, Hadi Sucahyono kepada presiden.
Hadi menjelaskan, pembangunan di PLBN akan meliputi pembangunan gedung PLBN, wisma negara, mesjid, gudang, area parkir, monumen pancasila dan lain-lain. Sedangkan peningkatan kualitas permukiman meliputi prasarana dan sarana jalan lingkungan, drainase, sanitasi, air minum.
Tahun ini anggaran Rp700 miliar disiapkan di Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk membangun 9 kawasan perbatasan di Indonesia, 3 di Kalimantan Barat (Aruk, Entikong dan Nanga Badau), 3 di Nusa Tenggara Timur (Motaain, Motamasin, Wini), 2 di Kalimantan Utara (Nunukan dan Long Apari) serta di Papua (Skouw).
Lebih rinci Hadi mengungkapkan, Kementerian PUPR akan melebarkan jalan menuju Entikong, membenahi kawasan PLBN Terpadu Entikong dengan meningkatkan bangunan utama PLBN dari 1 lantai menjadi 2 lantai, menggeser peletakan bangunan masjid, hingga menambahkan bangunan-bangunan yang menjadi fasilitas penting seperti jembatan timbang, kantor bea cukai, gedung karantina, kantor pengelola PLBN, wisma Indonesia, guest house, gedung serbaguna, dan marketing point.
Selain itu untuk kawasan permukiman akan dibangun kawasan perbatasan dalam 3 zona, mulai dari Simpang Tanjung, Balai Karangan, dan Entikong Di tiap zona akan dibenahi dan ditingkatkan seluruh infrastruktur dasar permukiman, mulai dari air minum, sanitasi, persampahan, drainase, aksesibilitas kawasan, hingga kondisi bangunan.
Presiden didampingi Ibu Negara Iriana menggunakan helikopter Super Puma dan mendarat di Lapangan Helipad Patoka Kecamatan Entikong dari Ibu Kota Pontianak. Begitu tiba, Presiden langsung meninjau Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Entikong yang merupakan pintu gerbang pemeriksaan bagi pelintas batas antar negara.
“Entikong ini kalau saya lihat dan saya dapat informasi dan saya tanyakan lagi, memang sudah lebih dari 25 tahun nggak diapa-apain. Jadi kalau dibandingin dengan yang di seberang (Malaysia), memang sangat jauh, baik dari segi pelayanan beda jauh. Yang jelas untuk fisik dan untuk umum dan port-nya (pelabuhan) sangat jauh," ujar Presiden yang akrab dipanggil Jokowi.
Karena itu dalam kunjungannya kali ini, Presiden Jokowi menyampaikan komitmen pemerintah untuk membangun wilayah perbatasan sesuai dengan janji kampanye pemerintahan Jokowi-JK untuk membangun wilayah perbatasan dan melakukan pemerataan pembangunan di daerah terluar Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengharapkan agar pengelolaan perbatasan berada di bawah Presiden langsung. Sehingga memudahkan untuk berkoordinasi dalam satu perencanaan yang menyeluruh. (Subandi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar