Julukan Jenderal Badar sendiri merupakan pemberian dari para
wartawan, dikarenakan dirinya merupakan seorang jenderal lapangan yang
mampu membaca situasi dan gerakannya yang lihat dalam memfasilitasi para
narasumber yang ingin wartawan wawancarai dilingkup Pemprov Sulsel.
Tak Heran jika panggilan tersebut terlontar dari bibir Gubernur
Sulsel Syahrul Yasin Limpo untuk mencari pria yang kerap dekat dengan
wartawan, “Mana Jenderal.. ?? Ujar Syahrul saat hendak mencari staf
humas tersebut. Tidak hanya Gubernur, Wakil Gubernur, Agus Arifin
Numang, Sekda Pemprov bahkan Kepala Dinas pun akrab memanggil “Jenderal”
terhadap pria kelahiran 14 Oktober 1964.
Lentera yang Terlupakan
Pemilik nama lengkap Badaruddin, S Sos. MSi juga kerap kali
mengekspresikan sebuah kata-kata bahkan istilah sekalipun, seperti
misalnya “Lentera Yang Terlupakan”. Saat ditemui Reporter
Kabarmakassar.com diruang kerjanya, Selasa (6/1/2014), Jenderal Badar
terkesan berat hati melontarkan yang sebenarnya apa maksud istilah
tersebut. Namun perlahan istilah tersebut pun diucapkan dengan
terbata-bata, “Itu ekspresi kekesalan dan amarah saya sebenarnya” Ujar
Jenderal Badar dengan pelan.
Ekspresi kekesalanya pun kerap ditulis melalui media sosialnya di
selularnya baik distatus Blackberry Messager (BBM) sekalipun tulisan di
akun Facebook. Menurutnya “Lentera Yang Terlupakan” itu ibarat dirinya
yang ditinggalkan oleh rekan-rekan seperjuangannya yang pernah sama-sama
satu Kapal (Satu Team Work).
“Temanku Sudah jadimi ..setelah perjuangan diraih malah saya
dilupakan, harusnya mereka juga melihat yang sudah sama-sama berjuang”
Tegas sang Jenderal.
Amarah kata Lentera yang terlupakan tersebut ternyata ditujukan
kepada teman seperjuanganya hampir semua telah menjadi orang yang telah
sukses meniti karier, ada yang telah menjabat Kepala Biro, Kepala Dinas
sekalipun.
“Mungkin sudah keenakan duduk jadi dia melupakan lentera ini” Ungkap Jenderal.
Dirinyapun seakan menjadi seorang jenderal yang terlupakan di masa damai, usai perjuangan berat berlalu.
Mengapa Masih di Humas..??
Pertanyaan yang paling berat menurut sang Jenderal, namun iya pun
tetap menjawab pertanyaan dari reporter kabarmakassar.com, “Iya, kenapa
saya masih disini (HUMAS), Banyak yang tanya saya kenapa di Humas ki ??
padahal sudah Golongan IVa.. nah mungkin karena saya berpengalaman,
mungkin juga karena saya sudah tepat disini??. Banyak yang protes yang
pasti utamanya Keluarga saya.. Istri dan anak saya yang sering bertanya
kenapa bapak pulang malam, kadang tidak pulang karena ke daerah..!! saya
cuman jawab itulah pekerjaan Humas 24 jam nonstop, bahkan dibanding
dari instansi yang lain, Humas yang paling berperan penting untuk setiap
dinas bapak Gubernur” Ungkap Jenderal Badar.
Jenderal Badar menjadi staf Humas sejak jaman HZB Palaguna sebagai
Gubernur Sulsel kala itu, kemudian Jenderal pun telah mengarungi dari
berbagai kepala Kantornya bahkan 7 kali pergantian kepala Biro Humas dan
Kabag Humas, jenderal telah merasakan perintah atasannya tersebut
hingga sekarang. “Alhamdullilah itulah yang menjadi pengalaman saya
silih bergantinya kepala daerah hingga kepala Biro sekalipun telah
dilalui dengan baik” Ungkapnya.
“Saya rasa yang paling berkesan saat diri saya menjadi Fotografer
Syahrul Yasin Limpo, kala itu dirinya masih menjabat Wakil Gubernur yang
mendampingi Amin Syam, banyak orang takut jadi fotografer Syahrul bagi
saya aman-aman saja karena bapak Syahrul ibarat ayah saya, bahkan sampai
sekarang saya melihat beliau bagaikan ayah saya” Ungkap pria 3 anak
ini.
Wartawan Dimata Sang Jenderal
Setiap wartawan yang ingin melakukan aktifitas jurnalistiknya
dikantor Humas Pemprov Sulsel, mau tak mau harus melakukan ijin lapor
terhadap sang Jenderal Badar. Beberapa wartawan yang tiap tahun berganti
dan berganti pula pola kerjanya Jenderalpun telah memamhami.
“Ini menjadi tantangan bagi saya. Ada wartawan yang Senior ada yang
wartawan muda dan saya pun harus menjadi bunglon disitu karena karakter
mereka berbeda. Jadinya kalau saya di senior saya harus imbangi juga
terhadap wartawan yang muda- muda. Bagi saya wartawan semua itu rajin
dan terlihat patuh pada perintah atasannya jadi saya pahami ketika saya
berada diposisi mereka dan itu harus..!! jadi misalnya mereka ditugaskan
wawancara gubernur sementara Gubernur masih kurang sehat, dan para
wartawan membujuk saya untuk memfasilitasi..nah disitulah tingkat
kesulitannya tapi biasanya saya beri pengertian terhadap mereka namun
syukur-syukur ada juga yang memahami, tetapi kebanyak yang tidak dan
itupun membuat saya jadi bimbang biasa..!! itu tantangan namun itu sudah
menjadi hal biasa bagi kami di Humas” Ujar Jenderal.
Menurutnya setiap wartawan memiliki pola kerja yang berbeda-beda,
namun dirinya tetap menyesuaikan dengan cara pendekatan nurani.
“Wartawan kalau setiap hari bersama mereka itu bagai keluarga saya,
yang muda anak saya, yang senior sahabat saya, hingga sekarang mereka
tetap selingkup keluarga bagi saya dalam proses kerja kita bersama”.
terang Jenderal.
Profil Lengkap:
Nama Lengkap: Badaruddin S.Sos, M,Si
Tempat Lahir: U.Pandang 14 Oktober 1964
Suku Bangsa: Bugis
Pendidikan Terakhir: Magister Ilmu Komunikasi Universitas Satria Makassar
Jabatan Sekarang: Kasubag Pengumpulan dan Penyaringan Informasi
Unit Kerja: Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Sulsel
Pangkat: Pembina, Golongan IV/a
Tempat Lahir: U.Pandang 14 Oktober 1964
Suku Bangsa: Bugis
Pendidikan Terakhir: Magister Ilmu Komunikasi Universitas Satria Makassar
Jabatan Sekarang: Kasubag Pengumpulan dan Penyaringan Informasi
Unit Kerja: Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Sulsel
Pangkat: Pembina, Golongan IV/a
Riwayat Diklat Kepemimpinan: Prajabatan 1986 (PPD), ADUM 2000 (LAN)
Riwayat Diklat Fungsional : JUPEN Fungsional 1993 (PPD) Riwayat Diklat
Teknis: DASPEN II 1997 (PPD)
Istri: Dwi Isyani S.Kep, Ns
Anak: Widya Kusuma, Wirawan Kusuma, Andi Kusuma Badaruddin.
Anak: Widya Kusuma, Wirawan Kusuma, Andi Kusuma Badaruddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar