Media Pembaharuan Takalar,- Mendukung swasembada pangan dan surplus padi di Sulawesi
Selatan (Sulsel), Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Dandim
memberi contoh kepada masyarakat dalam bercocok tanam padi. Kegiatan ini
sebagai bentuk manunggal TNI bersama masyarakat untuk bisa menghasilkan
produksi padi berkualitas dan bisa surplus. Informasi yang diperoleh
wartawan di lapangan, Keluarahan Salaka dijadikan sebagai pilot project
pada musim tanam (MT) tahun ini. Pasalnya, warga Salaka ini mayoritas
melakukan Tanam Legowo 2.1 dan hasilnya sangat luar biasa. Sistem tanam
seperti ini sudah tak asing lagi bagi masyarakat Salaka jauh sebelumnya
dia sudah melakukannya dan hasil produksinya setiap tahun semakin
bertambah.
Sehingga pihak Babinsa dan pemerintah setempat
menajdikan Keluarahan Salaka sebagai Desa atau keluarahan percontohan
untuk tanam legowo 2.1 Dandim 1426 Takalar, Letkol Inf Wirawan Eko
Prasetyo SE, Lurah Salaka, H Syafril dan tokoh masyarakat berbaur turun
ke sawah untuk melakukan tanam bibit padi dengan sistem Tanama Legowo
2.1, artinya jarak kesamping sekitar 12 cm sementar jarak mundurnya
antara 45 cm. "Cara tanam ini bisa berproduksi lebih banyak sebelumnya
para petani melakukan tanam padi bukan legowo, dalam satu petak sawah
bisa menghasilkan 10 karung. Namun, setelah sistem tanam legowo
diaplikasikan hasilnya bisa mencapai 2 kali lipat," ujar Daeng Nambung
warga Salaka.
Menurut Danramil Pattallassang, Kapten Inf Jafar,
kelurahan Salaka dijadikan sebagai binaan karena warga masyarakatnya
mampu merubah pola tanamnya. Masyarakat selalu inovatif dan bersinergi
antara Babinsa. "Bimmas dan kepala Kelurahan sangat mendukung adanya
perubahan pola pikir untuk lebih baik," katanya. Dikatakan Jafar,
setelah tanam legowo diterapkan Salaka diangap cukup berhasil. Sehingga,
sistem ini juga akan diterapkan di desa lain. Karena pelaksanaannya
simpel, kalau hitungan riilnya Tanam Legowo 2.1 dalam per hektarnya bisa
mencapai 8.5 ton. Sedangkan jika tanam biasa maksimal produksi hanya 5
ton per hektarnya. Kepala Kelurahan Salaka, H Syafril menambahkan, Tanam
Legowo 2.1 sudah dua tahun berjalan atas kerjasama dengan pihak Babinsa
dan Bimmas. "Alhamdulillah hasilnya sistem tanam ini jauh lebih baik
dari tahun sebelumnya.
Tentunya pemerintah siap mendukung program
swasembada pangan khususnya di Takalar dan kalau masyarakat sudah
merata melakukan Tanam Legowo tersebut yang diterapkan oleh pihak TNI
kami yakin Takalar bisa termasuk penyumbang beras secara nasional,"
ujarnya. Dandim 1426 Takalar, Letkol Inf Wirawan Eko Prasetyo sistem
Tanam Legowo ini secara nasional kita berhasil menekan impor beras dari
luar negeri, khusus Sulsel swasembada pangan kita termasuk penyumbang
terbesar secara nasional untuk itu kami selalu sampaikan kepada
masyarakat kalau kita ingin menanam.pada dan produksinya bagus
gunakanlah dengan sistem legowo," tandasanya. Kita di sulael surplus
beras artinya sulsel memiliki kelebihan Beras sehingga kita tidak bisa
khawatir akan kekurangan beras apalagi saat ini sudah memasuki MT namun
tetap optimis bahwa Sulsel akan menjadi penyumbang beras terbesar secara
nasional. "Jika kalau perlu Takalar diupayakan menjadi surplus
beras,"tandasnya. (ABS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar