Senin, 05 Januari 2015

Sekolah Percontohan di Bantaeng Kaji Ulang Perkembangan Sekolah

Foto: Senin, 05/01/2015
Sekolah Percontohan di Bantaeng Kaji Ulang Perkembangan Sekolah

Media Pembaharuan Bantaeng, - “Salah satu hal yang menghalangi sekolah maju adalah mental block dari pendidiknya yaitu tidak mau berubah dari hal-hal yang biasa dilakukan, dan keluar dari zona nyamannya,” kata Provincial Coordinator USAID PRIORITAS Jamaruddin di hadapan para peserta kegiatan Review Meeting with Good Practice Schools di gedung PGRI Bantaeng, senin (5/1/15).

“Guru-guru seperti ini terbiasa mengajar dengan cara yang sudah-sudah dan tidak mau mengubah metodenya menjadi metode lebih modern,” ujarnya. Dia berharap pendidik di sekolah-sekolah yang telah dipilih menjadi sekolah percontohan di Bantaeng berani keluar dari zona nyaman dan mulai berani bergerak mengarusutamakan budaya inovatif.

Beberapa sekolah di di Bantaeng, yaitu SMP I Tompobulu, MTs Muhammadiyah, SD 7 Letta dan MI Nurul Azma telah dipilih oleh USAID PRIORITAS dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bantaeng menjadi sekolah percontohan pembelajaran aktif di Bantaeng. Sekolah- sekolah tersebut diproyeksikan ke depan menjadi acuan dan laboratorium bagi sekolah-sekolah lain dalam pembelajaran, manajemen sekolah dan peran serta masyarakat. Untuk menjadi sekolah percontohan di Bantaeng, sekolah tersebut telah melewati beberapa seleksi dan juga telah diajak berkunjung ke sekolah-sekolah unggulan di Jatim pada bulan September tahun 2014. Para pendidik yang terdiri dari guru, kepala sekolah dan komite dari empat sekolah tersebut ikut dalam pertemuan ini.

“Kita perlu memiliki sekolah percontohan, agar tidak lagi sekolah-sekolah di sini selalu melakukan studi banding ke luar, karena kita sendiri memiliki sekolah yang bagus, “ ujar Dr. Nensilianti, dalam sambutannya, sebagai penanggung jawab program pengembangan sekolah ini. “Berdasarkan penelitian, ternyata kemampuan literasi siswa di Indonesia memang masih banyak bermasalah. Mereka belum mampu memahami bacaan dengan baik. Oleh karena itu, sekolah percontohan akan kita kuatkan lewat pelatihan, diseminisi dan FGD kemampuan untuk menanamkan literasi kepada anak,” ujarnya menjelaskan.
Nensi juga menandaskan para pendidik dari sekolah percontohan juga akan mendapatkan pelatihan khusus untuk memperkuat kemampuan dan ketrampilan mereka terhadap mata pelajaran yang diampu, “Kalau guru saja tidak mampu memahami mata pelajaran yang diampunya, apalagi muridnya.”ujarnya.

“Jangan anggap ini proyek. Kalau tidak ada uang dan yang mendampingi, program ini berhenti. Kita harus tanamkan bahkan program ini harus kontinyu.” Kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bantaeng Bapak Prof. Dr. Syamsu Alam memberi sambutan sebelum membuka acara tersebut. Dia berharap sekolah-sekolah yang sudah dipilih tersebut benar-benar menjaga amanah dan kepercayaan sebagai sekolah yang sudah terpilih.

Sekolah-sekolah percontohan ini nanti akan mendapatkan perlakuan khusus dari USAID PRIORITAS. Selain mereka telah diberangkatkan Study visit ke sekolah-sekolah unggulan di Jawa Timur. Sekolah-sekolah tersebut juga difasilitasi untuk membuat rencana tindak lanjut yang disesuaikan dengan keadaan sekolah, mendapat bimbingan dari fasilitator daerah dan dari LPTK, mendapatkan program review meeting diikuti lagi oleh kegiatan implementasi hasil review, diseminasi dan Focus Group Discussion membahas kemajuan sekolah. Mereka juga akan dilatih dengan modul khusus training yang dipersiapkan untuk sekolah unggulan tersebut. Training ini akan menguatkan pelatihan-pelatihan yang telah didapat oleh para pendidik di sekolah-sekolah tersebut. (ABS). Media Pembaharuan Bantaeng, - “Salah satu hal yang menghalangi sekolah maju adalah mental block dari pendidiknya yaitu tidak mau berubah dari hal-hal yang biasa dilakukan, dan keluar dari zona nyamannya,” kata Provincial Coordinator USAID PRIORITAS Jamaruddin di hadapan para peserta kegiatan Review Meeting with Good Practice Schools di gedung PGRI Bantaeng, senin (5/1/15).

“Guru-guru seperti ini terbiasa mengajar dengan cara yang sudah-sudah dan tidak mau mengubah metodenya menjadi metode lebih modern,” ujarnya. Dia berharap pendidik di sekolah-sekolah yang telah dipilih menjadi sekolah percontohan di Bantaeng berani keluar dari zona nyaman dan mulai berani bergerak mengarusutamakan budaya inovatif.

Beberapa sekolah di di Bantaeng, yaitu SMP I Tompobulu, MTs Muhammadiyah, SD 7 Letta dan MI Nurul Azma telah dipilih oleh USAID PRIORITAS dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bantaeng menjadi sekolah percontohan pembelajaran aktif di Bantaeng. Sekolah- sekolah tersebut diproyeksikan ke depan menjadi acuan dan laboratorium bagi sekolah-sekolah lain dalam pembelajaran, manajemen sekolah dan peran serta masyarakat. Untuk menjadi sekolah percontohan di Bantaeng, sekolah tersebut telah melewati beberapa seleksi dan juga telah diajak berkunjung ke sekolah-sekolah unggulan di Jatim pada bulan September tahun 2014. Para pendidik yang terdiri dari guru, kepala sekolah dan komite dari empat sekolah tersebut ikut dalam pertemuan ini.

“Kita perlu memiliki sekolah percontohan, agar tidak lagi sekolah-sekolah di sini selalu melakukan studi banding ke luar, karena kita sendiri memiliki sekolah yang bagus, “ ujar Dr. Nensilianti, dalam sambutannya, sebagai penanggung jawab program pengembangan sekolah ini. “Berdasarkan penelitian, ternyata kemampuan literasi siswa di Indonesia memang masih banyak bermasalah. Mereka belum mampu memahami bacaan dengan baik. Oleh karena itu, sekolah percontohan akan kita kuatkan lewat pelatihan, diseminisi dan FGD kemampuan untuk menanamkan literasi kepada anak,” ujarnya menjelaskan.
Nensi juga menandaskan para pendidik dari sekolah percontohan juga akan mendapatkan pelatihan khusus untuk memperkuat kemampuan dan ketrampilan mereka terhadap mata pelajaran yang diampu, “Kalau guru saja tidak mampu memahami mata pelajaran yang diampunya, apalagi muridnya.”ujarnya.

“Jangan anggap ini proyek. Kalau tidak ada uang dan yang mendampingi, program ini berhenti. Kita harus tanamkan bahkan program ini harus kontinyu.” Kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bantaeng Bapak Prof. Dr. Syamsu Alam memberi sambutan sebelum membuka acara tersebut. Dia berharap sekolah-sekolah yang sudah dipilih tersebut benar-benar menjaga amanah dan kepercayaan sebagai sekolah yang sudah terpilih.

Sekolah-sekolah percontohan ini nanti akan mendapatkan perlakuan khusus dari USAID PRIORITAS. Selain mereka telah diberangkatkan Study visit ke sekolah-sekolah unggulan di Jawa Timur. Sekolah-sekolah tersebut juga difasilitasi untuk membuat rencana tindak lanjut yang disesuaikan dengan keadaan sekolah, mendapat bimbingan dari fasilitator daerah dan dari LPTK, mendapatkan program review meeting diikuti lagi oleh kegiatan implementasi hasil review, diseminasi dan Focus Group Discussion membahas kemajuan sekolah. Mereka juga akan dilatih dengan modul khusus training yang dipersiapkan untuk sekolah unggulan tersebut. Training ini akan menguatkan pelatihan-pelatihan yang telah didapat oleh para pendidik di sekolah-sekolah tersebut. (ABS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar