Jumat, 12 Desember 2014

Bupati Bulukumba, mengintruksikan perusahaan tambang pasir PT Prima Logam untuk berhenti beroperasi

Media Pembaharuan Bulukumba,- Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan, mengintruksikan perusahaan tambang pasir PT Prima Logam untuk berhenti beroperasi karena merusak lingkungan. Desakan penutupan terhadap perusahaan yang selama ini mensuplai pasir ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), dilakukan karena karena sudah merusak lingkungan. Keberadaanya membuat para petani terancam tidak bisa mengarap sawahnya. Kedalamn galian sungai mencapai tujuh meter menjadi penyebab air irigasi tidak mengalir lagi. "Iya, kami minta aktivitas Prima Logam dihentikan. Sudah banyak laporan warga masuk.
Bupati Bulukumba Hentikan Operasi PT Prima Logam
Bupati Bulukumba, Sulawesi Selatan, Zainuddin Hasan menghentikan operasi PT Prima 
Logam. Hal ini disampaikan dalam rapat paripurna DPRD Bulukumba, Senin (8/12/2014).
Katanya, dampaknya sudah merusak lingkungan selama," ujar mantan bupati Pohuwato, Gorontalo ini, kemarin Anggota DPRD Bulukumba, Fahidin, mengapresiasi langka bupati yang mengintruksikan penutupan terhadap perusahaan Prima Logam. Menurutnya, perlunya ditutup karena keberadaannya memang sudak merusak lingkungan. Bahkan, berpotensi menjadi banjir jika tetap digali hingga kedalaman puluhan meter. Makanya, mulai sekarang harus segera dihentikan sebelum berlanjut. "Kami tahu persis kondisi lingkungan disana, karena kampung saya. Sekarang warga tidak bisa memanfaatkan batu disana. Kalau mau ambil harus beli. Ini kan kasihan," tegasnya.
Fahidin menambahkan, sawah warga yang mencapai ratusan hektar menjadi korban. Terancam tidak bisa lagi mengarap secara normal, sebabirigasi mereka mati, sehingga ini perlu menjadi perhatian Pemkab kedepannya. ''Jika perusahaan dibiarkan beroperasi akan semakin merugikan warga setempat. Maka pemerintah harus mengambil langka cepat memberhentikan,'' tegasnya. Dampaknya sangat luar biasa. Sungai menjadi rusak karena batu habis dikeruk. Kalau dibiarkan jelas semakin merusak. Mana lagi kedalaman, rawan terjadi longsor saat musim. Ini harus dipikirkan pemerintah, kata legislator asal daerah pemilihan UjungBulu-Ujung Loe Bulukumba itu. Terpisah Wakil Ketua II DPRD Bulukumba Tomy Satria, mengaku, secara pribadi maupun lembaga sudah berkunjung langsung lokasi penambangan.
Hasilnya memang terjadi ekspolarasi dampak lingkungan yang tidak sesuai dengan analisi dampak lingkungan (Amdal). Dengan demikian, pihaknya mendorong agar dilakukan audit lingkungan guna memastikan akan kebenaranya dilapangan. Masalah ini menjadi fokus dewan dalam menindaklanjuti kedepannya. "Semua akan dievaluasi, mulai UPL dan amdalnya. Kemudian mengukur kualitas lingkungan. Apakah ada penurunan,"ujarnya. Sebelumnya, salah seorang tokoh warga, H Madi, mengemukakan, sejak awal sudah minta kepada perusahaan agar segera menutup tambang pasir di wilayah tersebut. "Kami minta kepada pemerintah kiranya mengambil langkah cepat, kami tidak ingin sawah kami menjadi korban dan imbasnya kami tidak bisa lagi menggarap sawah, "harapnya. (ABS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar