Media Pembaharuan Bulukumba,- Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan, mengintruksikan
perusahaan tambang pasir PT Prima Logam untuk berhenti beroperasi karena
merusak lingkungan. Desakan penutupan terhadap perusahaan yang selama
ini mensuplai pasir ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), dilakukan
karena karena sudah merusak lingkungan. Keberadaanya membuat para petani
terancam tidak bisa mengarap sawahnya. Kedalamn galian sungai mencapai
tujuh meter menjadi penyebab air irigasi tidak mengalir lagi. "Iya, kami
minta aktivitas Prima Logam dihentikan. Sudah banyak laporan warga
masuk.
Bupati Bulukumba, Sulawesi Selatan, Zainuddin Hasan menghentikan operasi PT Prima Logam. Hal ini disampaikan dalam rapat paripurna DPRD Bulukumba, Senin (8/12/2014). |
Fahidin menambahkan, sawah warga yang mencapai ratusan hektar menjadi
korban. Terancam tidak bisa lagi mengarap secara normal, sebabirigasi
mereka mati, sehingga ini perlu menjadi perhatian Pemkab kedepannya.
''Jika perusahaan dibiarkan beroperasi akan semakin merugikan warga
setempat. Maka pemerintah harus mengambil langka cepat memberhentikan,''
tegasnya. Dampaknya sangat luar biasa. Sungai menjadi rusak karena batu
habis dikeruk. Kalau dibiarkan jelas semakin merusak. Mana lagi
kedalaman, rawan terjadi longsor saat musim. Ini harus dipikirkan
pemerintah, kata legislator asal daerah pemilihan UjungBulu-Ujung Loe
Bulukumba itu. Terpisah Wakil Ketua II DPRD Bulukumba Tomy Satria,
mengaku, secara pribadi maupun lembaga sudah berkunjung langsung lokasi
penambangan.
Hasilnya memang terjadi ekspolarasi dampak lingkungan yang tidak
sesuai dengan analisi dampak lingkungan (Amdal). Dengan demikian,
pihaknya mendorong agar dilakukan audit lingkungan guna memastikan akan
kebenaranya dilapangan. Masalah ini menjadi fokus dewan dalam
menindaklanjuti kedepannya. "Semua akan dievaluasi, mulai UPL dan
amdalnya. Kemudian mengukur kualitas lingkungan. Apakah ada
penurunan,"ujarnya. Sebelumnya, salah seorang tokoh warga, H Madi,
mengemukakan, sejak awal sudah minta kepada perusahaan agar segera
menutup tambang pasir di wilayah tersebut. "Kami minta kepada pemerintah
kiranya mengambil langkah cepat, kami tidak ingin sawah kami menjadi
korban dan imbasnya kami tidak bisa lagi menggarap sawah, "harapnya.
(ABS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar