Media Pembaharuan Luwu Utara,- Bupati Luwu Utara (Lutra) Arifin Junaedi dan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Djemma Masammba, drg
Marhani Katma MARS dituding melakukan pengaturan proyek tender pengadaan
alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan. Dalam website Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Luwu Utara, tanggal 14
Oktober 2014, RSUD Andi Djemma mengumumkan lelang pekerjaan pengadaan
alat kedokteran, kesehatan dan KB dengan nilai paket Rp9.965.610.000.
Pemenang lelang dimenangkan PT Cipta Sukses Medika dengan penawaran
Rp8,6 miliar lebih. Namun, PT Naura Permata Nusantara yang berada di
posisi keempat dengan nilai tawar Rp9,1 miliar menyangga.
Hingga saat ini Ketua Panitia Pelaksana Lelang Jalaluddin Dalami dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) juga Direktur RSUD Andi Djemma, Marhani
Katma belum menerbitkan SPPJ dengan alasan sanggahan oleh PT Naura
Permata Nusantara. Diduga bahwa Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Bupati
Arifin Junaed berkehendak menginginkan dana proyek ini dikembalikan ke
Kementerian Kesehatan. Dan tentunya bila hal tersebut terjadi akan
merugikan masyarakat karena menghambat pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat.
Direktur LSM Pemerhati Masyarakat Luwu Utara (Pemalu), Ramadan S Kom
mengaku telah melaporkan dugaan penyalahgunaan anggaran alat kesehatan
dan alat KB ke Polres Luwu Utara diterima oleh Ajun Inspektur Pol Satu
Ichwan Muddin, per tanggal, Kamis 15 Desember 2014. Tak hanya itu,
Pemalu pun juga sudah melaporkan kasus ini ke Kejaksaan Negeri Masamba
Kabupaten Luwu Utara per tanggal 18 Desember 2014. "Kami akan terus
mengawal kasus ini dugaan permainan ini. Masyarakat jangan dirugikan
hanya karena adanya kepentingan-kepentingan kepala daerah di Luwu Utara.
Seharusnya hadirnya alat kesehatan ini diharapkan mampu memperbaiki
pelayanan kesehatan di Masamba, Luwu Utara," katanya. Sebentar itu
Bupati Luwu Utara (Lutra) Arifin Junaedi saat dikonfirmasi mengaku
kurang mengetahui aduan tersebut.
Dikatakan alur sistem pelelangan diatur sendiri oleh panitia lelang
setempat dan pengguna anggaran dalam hal ini pihak rumah sakit RSUD Andi
Djemma Masammba. "Saya kurang paham soal itu. Tapi nanti coba saya cek
ke bawah dimana kendalanya. Mungkin ada miskomunikasi," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Lutra, Bambang Irawan mengungkapkan, pelayana
masyarakat perlu ditingkatkan. Pengembangan manajemen RSUD Masamba,
akibat adanya tuntutan sejumlah masyarakat Lutra yang menginginkan
peningkatan kualitas pelayanan di RSUD Andi Djemma. Direktur RSUD Andi
Jemma Masamba, Marhani Katma menandaskan, pihaknya terus berupaya
meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Andi Jemma Masamba. "Pelayanan
kepada masyarakat masih perlu kita tingkatkan," katanya. (ABS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar