Media Pembaharuan Maros,- Salah seorang wali siswa di Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Maros yang enggan disebutkan namanya
membeberkan praktek Pungli dan dana siluman oleh pihak sekolah kepada
orang tua siswa.
Dari keterangan yang diperoleh, pihak SMA 1 Maros yang menjadi salah
satu sekolah unggulan ini masih saja menerima pungutan yang tidak jelas
kepada orang tua siswa lewat komite sekolah, padahal dana Biaya
Operasional Sekolah (BOS) sudah ada.
“Mereka (Pihak Sekolah) meminta biaya lewat komite, alasannya sih
sukarela tapi guru-guru memaksa dan mengancam murid jika orang tuanya
tidak membayar,” beber orang tua siswa kepada Wartawan, Sabtu
(13/12/2014).
Lebih lanjut, pihak guru lewat wali kelas akan menekan siswa yang
orang tuanya protes dengan keputusan pihak sekolah tersebut dan tak
jarang mengancam siswa tidak mendapatkan kartu ujian dan lain-lain yang
memaksa orang tua siswa terpaksa mengikuti keinginan sekolah.
“Kami serba salah, mau protes anak kami yang ditekan di sekolahnya,
mereka diancam tidak dikasi kartu ujianlah atau apalah, makanya kami
terpaksa saja jadi tolong jangan sebut nama saya yah,” himbaunya.
Diakuinya, ulah pihak sekolah yang semena-mena tersebut membuat orang
tua murid dan juga komite sekolah tak berkutik dan serba salah dan ia
berharap praktek seperti ini bisa diungkap oleh Dinas Pendidikan Maros.
“Masa untuk tambahan honor guru dan staf dipungut dari orang tua
siswa, padahal guru kan digaji sama negara, kenapa mesti minta lagi sama
orang tua siswa,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar