Media Pembaharuan Papua,- Situasi Kabupaten Painai, Papua, tepatnya di Enarotali, mencekam.
Ratusan warga berkumpul dengan membawa lima jenazah korban penembakan
yang diduga dilakukan aparat gabungan TNI-Polri. Titik kumpul warga
hanya sekitar 100 meter dari kantor polsek dan Koramil Enarotali.
Ketua Adat Paniai John NR Gobai mengatakan, ratusan warga hingga malam ini masih bertahan di Lapangan Karel Gobai untuk meminta pertanggungjawaban aparat keamanan atas tewasnya rekan mereka. "Massa masih berada di lapangan bersama lima jenazah yang tewas. Mereka ingin meminta pertanggungjawaban aparat, kenapa mereka menembaki warga sipil tak berdosa," ucap Gobai.
Ketua Adat Paniai John NR Gobai mengatakan, ratusan warga hingga malam ini masih bertahan di Lapangan Karel Gobai untuk meminta pertanggungjawaban aparat keamanan atas tewasnya rekan mereka. "Massa masih berada di lapangan bersama lima jenazah yang tewas. Mereka ingin meminta pertanggungjawaban aparat, kenapa mereka menembaki warga sipil tak berdosa," ucap Gobai.
Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende, membenarkan
peristiwa penembakan itu. "Tapi penembakan dipicu adanya penyerangan
terhadap Polsek Kota Enarotali, anggota hanya melakukan upaya
pengamanan," ujarnya. Mengenai kronologi lengkapnya, siapa yang jadi
korban dan pelaku, masih menunggu informasi lengkap dari Paniai.
Sebelumnya, aparat gabungan tim khusus Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian menembaki warga Paniai, Papua, sekira pukul 10.00 WIT, Senin, (8/12). Lima warga tewas, empat orang kritis, dan 22 orang mengalami luka. Penembakan terjadi saat aparat berupaya membubarkan konsentrasi massa di Lapangan Karel Gobai Enarotali, ibu kota Paniai. (ABS).
Sebelumnya, aparat gabungan tim khusus Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian menembaki warga Paniai, Papua, sekira pukul 10.00 WIT, Senin, (8/12). Lima warga tewas, empat orang kritis, dan 22 orang mengalami luka. Penembakan terjadi saat aparat berupaya membubarkan konsentrasi massa di Lapangan Karel Gobai Enarotali, ibu kota Paniai. (ABS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar