Minggu, 07 Desember 2014

PKPD PU Dimanfaatkan Untuk Menjaga Kekompakan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah


Media Pembaharuan Jakarta,- Momentum Penghargaan Pekerjaan Umum Tahun 2014 berada di penghujung tahap pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014 dan sekaligus menjadi masa awal yang baru menghadapi RPJMN tahun 2015-2019.
Selain itu, transisi pemerintahan dan orientasinya kedepan, serta re-organisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membuat proses konsolidasi dan penyesuaiannya menjadi relevan dengan tema peringatan Hari Bhakti PU ke 69, yaitu: “DENGAN SEMANGAT SAPTA TARUNA KITA TINGKATKAN KESETIAKAWANAN DAN ETOS KERJA INSAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT”.
Selama ini, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota telah berupaya menyelenggarakan pelayanan dan penyediaan infrastruktur Pekerjaan Umum di wilayah masing-masing sebaik mungkin, namun dinilai belum optimal dan capaiannya masih sangat bervariasi antara provinsi dan Kabupaten/Kota yang satu dengan lainnya.
Oleh karena itu, pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memandang perlu untuk terus mendorong kinerja Pemerintah provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka penyelenggaraan pelayanan dan penyediaan infrastruktur Pekerjaan Umum tersebut melalui kegiatan Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah di bidang Pekerjaan Umum (PKPD-PU), yang malam penghargaannya dilaksanakan malam ini (5/12).
Kegiatan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2005 ini memberikan penghargaan sebagai apresiasi kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota yang dinilai memiliki kelebihan dalam menyelenggarakan layanan dan penyediaan infrastruktur pekerjaan umum. Apresiasi tersebut mencakup penghargaan dalam bidang penataan ruang, bidang pekerjaan umum (sub bidang sumber daya air, bina marga, cipta karya), dan bidang pembinaan jasa konstruksi.
“Penghargaan untuk infrastruktur ini semakin relevan sesuai dengan Konsep Kabinet Kerja saat ini yang lebih memprioritaskan infrastruktur, karena infrastruktur tidak hanya dipakai sebagai instrument nyaman dan indah, infrastruktur juga dipakai untuk mengurangi kesenjangan rakyat Indonesia, yang saat ini kondisi di bagian barat dan timur sangat timpang,” tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono dalam sambutannya.
Basuki mengungkapkan, infrastruktur dalam nawacita adalah meningkatkan daya saing bangsa dan juga digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan. Basuki melanjutkan, dengan adanya PKPD, ada 2 hal pokok yang menjadi poin penting yaitu, pertama bahwa kita punya program besar dan kedua adalah kekompakan diantara kita.
“PKPD PU akan kita gunakan untuk menjaga kekompakan antara pemerintah Pusat, pemerintah Provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota saling bahu membahu. Hanya itulah yang menjadikan kita menjadi bangsa besar, makmur dan sejahtera,” tambah Basuki.
Kedepannya, kata Basuki, tidak hanya trophy Kementerian PU-Pera akan menerapkan sistem reward and punishment.
“Apabila tidak baik, Dana Alokasi Khusus (DAK) akan dikurangi, namun apabila baik akan mendapatkan program untuk menambah percepatan infrastruktur di daerahnya,” pungkas Basuki.
Malam penghargaan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Musyidan Baldan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, dan Kepala Daerah lainnya.
Selain kategori penghargaan yang setiap tahunnya diberikan kepada pemerintah daerah, pada kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan khusus PKPD PU sub bidang Sumber Daya Air kepada Provinsi Jawa Tengah karena sudah berturut-turut selama 3 tahun mendapat peringkat 1.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan peluncuran perangko edisi khusus bergambar jembatan. (Subandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar