Minggu, 07 Desember 2014

KPK harus hormat,Keluarga: Buyut Fuad Amin itu guru pendiri NU.

Keluarga: Buyut Fuad Amin itu guru pendiri NU, KPK harus hormat!

Media Pembaharuan Jakarta, - Keluarga RKH Fuad Amin Imron menilai penangkapan yang dilakukan oleh KPK terhadap mantan bupati yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Bangkalan, Madura pada 2 Desember 2014 itu terkesan arogan. Hal ini disampaikan juru bicara keluarga Fuad Amin Imron dari Bani Cholil Syarifudin Damanhuri, Syarifudin Damanhuri.

"Kami sangat menghormati hukum di negara ini, namun yang dilakukan KPK sangat arogan, seharusnya lebih santun dalam menegakkan hukum," kata Syarifudin Damanhuri di Bangkalan seperti dilansir Antara, Minggu (7/12).

Penilaian sikap arogan terhadap tim penyidik KPK dalam melakukan penangkapan terhadap tersangka kasus suap pasokan migas di Kabupaten Bangkalan itu, karena Fuad dikenal sebagai tokoh masyarakat dan kiai terkemuka di Pulau Madura, yakni keturunan ulama karismatik Syaikhona M Cholil, Bangkalan.

Syarifudin Damanhuri yang juga Ketua MUI Bangkalan itu tidak menjelaskan secara terinci. Apakah memang harus ada perbedaan perlakuan apabila ada tokoh terjerat kasus hukum.

Menurutnya, Syaichona Cholil merupakan kakek buyut Fuad dan guru dari pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari. Sehingga, dia menilai sudah selayaknya penegak hukum mengedepankan sikap santun dan etika dalam melakukan penindakan.

Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron ditangkap tim KPK dalam operasi tangkap tangan di rumahnya di Jalan Raya Saksak, Kelurahan Kraton, Bangkalan, Selasa (2/12) sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu, tim KPK juga menyita uang senilai Rp 700 juta, tiga koper berisi uang, serta beberapa dokumen penting di rumah Ketua DPRD yang juga tokoh kiai itu di Kabupaten Bangkalan.

Selain menangkap Fuad Amin, tim KPK pada saat itu juga menangkap seorang oknum anggota TNI AL, serta seorang pegawai BUMD yang juga terlibat dalam kasus pasokan migas itu.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar