Media Pembaharuan Pangkep,- Aksi unjuk rasa yang mengganggu kepentingan publik kembali
dipertontonkan mahasiswa Politeknik Negeri Pertanian, Pangkep. Seperti
unjuk rasa sebelumnya, mahasiswa menduduki jalan poros Pangkep -
Makassar yang juga trans Sulawesi itu.
Penutupan jalan dilakukan dengan menyandera truk pengangkut peti
kemas yang sekaligus dijadikan panggung orasi. Ratusan mahasiswa
berjaket almamater, merah maron itu berkerumun di tengah jalan sambil
membakar ban.
Tak pelak, penutupan ruas jalan vital itu menimbulkan kemacetan
parah, baik dari arah Makassar maupun ke arah Barru. Tanpa memperdulikan
kepentingan para pengguna jalan, mahasiswa berorasi dan menyuarakan
pendapatnya.
Tingkah mahasiswa ini pun mengundang kejengkelan para pengguna jalan. Mereka rata-rata mencaci mahasiswa karena melakukan aksinya dengan menutup jalan.
Tingkah mahasiswa ini pun mengundang kejengkelan para pengguna jalan. Mereka rata-rata mencaci mahasiswa karena melakukan aksinya dengan menutup jalan.
"Kita semua tidak setuju dengan kenaikan BBM. Tapi demonya yang masuk
akal dong. Masa tidak ada cara menyampaikan aspirasi selain menutup
jalan," kata Adnan Harun, warga yang hendak ke Parepare mengantar barang
dagangannya.
Protes senada juga dikemukakan Irwan. Warga Makassar ini berencana ke Pinrang untuk menghadiri acara syukuran wisuda temannya. "Pasti mi terlambat ka sampai. Pulang semua mi ini orang baru kita sampai," keluhnya dengan nada kesal.
Protes senada juga dikemukakan Irwan. Warga Makassar ini berencana ke Pinrang untuk menghadiri acara syukuran wisuda temannya. "Pasti mi terlambat ka sampai. Pulang semua mi ini orang baru kita sampai," keluhnya dengan nada kesal.
Bahkan, sejumlah pengguna jalan yang sudah tidak tahan dengan aksi
penutupan jalan itu berupaya menerobos barikade mahasiswa. Sayangnya,
upaya itu tidak berhasil karena puluhan mahasiswa langsung menghalau
kendaraan yang mencoba melewati mereka.
Kejadian ini juga menimbulkan insiden kecil saat kendaraan yang
mengangkut rombongan TNI dari arah Makassar sampai di lokasi kemacetan.
Sejumlah prajurit TNI pun menemui mahasiswa dan minta agar mereka
dibiarkan jalan. Rombongan militer ini harus ke Sidrap untuk menghadiri
pagelaran terjun payung.
Negosiasi sempat berjalan alot karena mahasiswa bersikukuh menutup jalan. Namun akhirnya, mahasiswa mengalah dan membiarkan kendaraan milik TNI lewat. Setelah itu, mereka kembali tutup jalan. (ABS)
Negosiasi sempat berjalan alot karena mahasiswa bersikukuh menutup jalan. Namun akhirnya, mahasiswa mengalah dan membiarkan kendaraan milik TNI lewat. Setelah itu, mereka kembali tutup jalan. (ABS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar