Jumat, 12 Desember 2014

Kecamatan Bantimurung Maros mulai panen untuk ketiga kalinya.

Media Pembaharuan Maros,- Kabupaten Maros yang merupakan salah satu penyangga untuk Sulawesi Selatan, dimana dalam hal ini khususnya dibidang Pertanian yang merupakan salah satu daerah yang memiliki pola curah hujan yang cukup bagus, dan sarana Irigasi yang cukup tersedia.
Dimana dalam hal ini Maros merupakan daerah yang mampu panen padi tiga kali dalam setahun. Panen padi tersebut berada di Kecamatan Bantimurung, karena Irigasi yang cukup bagus menjadi salah satu penyebabnya, sehingga air Bantimurung mampu menutupi kebutuhan persawahan yang ada diMaros.
Bersamaan dalam hal ini Bupati Maros, Aster Kodam VII WR, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hotikultura Pemprop Sul Sel serta Kodim 1422 Maros memantau langsung Demfar Padi yang siap panen tersebut.
Jum'at,-12 Desember 2014 
Kecamatan Bantimurung Maros mulai panen untuk ketiga kalinya. 

Media Pembaharuan Maros,- Kabupaten Maros yang merupakan salah satu penyangga untuk Sulawesi Selatan, dimana dalam hal ini kususnya dibidang Pertanian yang merupakan salah satu daerah yang memiliki pola curah hujan yang cukup bagus, dan sarana Irigasi yang cukup tersedia.

Dimana dalam hal ini Maros merupakan daerah yang mampu panen padi tiga kali dalam setahun. Panen padi tersebut berada di Kecamatan Bantimurung, karena Irigasi yang cukup bagus menjadi salah satu penyebabnya, sehingga air Bantimurung mampu menutupi kebutuhan persawahan yang ada diMaros.

Bersamaan dalam hal ini Bupati Maros, Aster Kodam VII WR, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hotikultura Pemprop Sul Sel serta Kodim 1422 Maros memantau langsung Demfar Padi yang siap panen tersebut.

Adapun luas areal persawahan di Bantimurung mencapai 25 ribu hektar dan menjadi areal persawahan terluas di Kabupaten Maros.Hingga memasuki pertengahan bulan Desember, para petani di Kecamatan Bantimurung Maros mulai panen untuk ketiga kalinya.

Pemkab Maros bekerjasama dengan Kodim 1422 Maros dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sulsel yang mendampingi petani menanam padi menggunakan Indeks Pertanaman (IP) 300.

Sehingga hasil dari sistem IP 300 ini cukup memuaskan petani khususnya di Desa Alatengae Kecamatan Bantimurung karena menghasilkan antara 6 sampai 9 ton per hektar.

Bupati Maros HM Hatta Rahman saat berkunjung ke Desa Alatengae, Kamis (11/12/2014) kemarin, menyebut petani membutuhkan pendampingan sehingga tidak asal tanam. Pemilihan bibit, cara menabur padi sampai sistem tanam perlu diatur dedngan baik.

Sementara Komandan Kodim 1422 Maros Letkol Inf Sunarto mengatakan, kami telah mendampingi petani Maros selama empat tahun ini, dan ada 100 hektar yang menjadi percontohan untuk pendampingan tersebut.

“Desa Alatengae menjadi percontohan seluas 100 hektar dan saat ini memasuki masa panen ketiga dan hasilnya cukup memuaskan,” ujarnya melalui web Pemkab Maros, Kamis (11/12/2014).

Kata Sainuddin, seorang petani yang melakukan kegiatan penanaman tersebut, menjelaskan, untuk lahan IP 300 luasnya mencapai 6 ribu/hektar dan telah kami lakukan selama 8 tahun. Dengan menggunakan varietas Inpari 4, yang hasilnya bisa sampai 9 ton per hektar. Tapi memang bervariasi, paling tinggi 9 ton per hektar, paling rendah 6 ton per hektar, katanya. (ABS). Adapun luas areal persawahan di Bantimurung mencapai 25 ribu hektar dan menjadi areal persawahan terluas di Kabupaten Maros.Hingga memasuki pertengahan bulan Desember, para petani di Kecamatan Bantimurung Maros mulai panen untuk ketiga kalinya.
Pemkab Maros bekerjasama dengan Kodim 1422 Maros dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sulsel yang mendampingi petani menanam padi menggunakan Indeks Pertanaman (IP) 300.
Sehingga hasil dari sistem IP 300 ini cukup memuaskan petani khususnya di Desa Alatengae Kecamatan Bantimurung karena menghasilkan antara 6 sampai 9 ton per hektar.
Bupati Maros HM Hatta Rahman saat berkunjung ke Desa Alatengae, Kamis (11/12/2014) kemarin, menyebut petani membutuhkan pendampingan sehingga tidak asal tanam. Pemilihan bibit, cara menabur padi sampai sistem tanam perlu diatur dedngan baik.
Sementara Komandan Kodim 1422 Maros Letkol Inf Sunarto mengatakan, kami telah mendampingi petani Maros selama empat tahun ini, dan ada 100 hektar yang menjadi percontohan untuk pendampingan tersebut.
“Desa Alatengae menjadi percontohan seluas 100 hektar dan saat ini memasuki masa panen ketiga dan hasilnya cukup memuaskan,” ujarnya melalui web Pemkab Maros, Kamis (11/12/2014).
Kata Sainuddin, seorang petani yang melakukan kegiatan penanaman tersebut, menjelaskan, untuk lahan IP 300 luasnya mencapai 6 ribu/hektar dan telah kami lakukan selama 8 tahun. Dengan menggunakan varietas Inpari 4, yang hasilnya bisa sampai 9 ton per hektar. Tapi memang bervariasi, paling tinggi 9 ton per hektar, paling rendah 6 ton per hektar, katanya. (ABS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar