Media Pembaharuan Jakarta,- Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan upaya penegakan hukum yang dilakukan bukan semata-mata mencari panggung. Tetapi, ini merupakan bentuk komitmen Kejagung dan tidak perlu ada kecurigaan terhadap lembaga yang kini dipimpin oleh Jaksa Agung HM Prasetyo ini.
Menurut Kapuspen Kejagung, Tony T Spontana, komitmen Kejagung dalam melakukan penegakan hukum bukan hanya dalam persoalan korupsi. Namun, berbagai kasus lainnya juga turut menjadi perhatian Kejagung."Komitmen ini bukan kasus ini saja, komitmen terhadap semua kasus diselesaikan secara komprehensif. Kejagung tidak akan tebang pilih. Saya kira kasihlah kesempatan Jaksa Agung yang baru untuk bekerja, jangan buru-buru dikomentari, kita lihat saja nanti kinerjanya," katanya saat berbincang dengan Wartawan, Sabtu (13/12/2014).
Tony menepis jika saat ini Kejagung tengah berkompetisi dengan KPK. Tetapi, bukti yang dikumpulkan Kejagung memang sudah mencukupi sehingga siapa pun yang sudah waktunya dijerat maka akan dilakukan penegakan hukum sebagaimana mestinya. Bukan berniat untuk berkompetisi dengan KPK, terutama dikaitkan dengan temuan PPATK yang memuat sejumlah kepala daerah memiliki rekening mencurigakan.
"Kalau sekarang yang ditemukan yang ditemukan kepala dearah, seperti biasa bukan karena kepala daerahnya tapi karena kasusnya. Jadi jangan buru-buru berpikir skeptis, kita harus terbuka, jangan ada kecurigaan satu sama lain," pungkasnya.(ABS).
Menurut Kapuspen Kejagung, Tony T Spontana, komitmen Kejagung dalam melakukan penegakan hukum bukan hanya dalam persoalan korupsi. Namun, berbagai kasus lainnya juga turut menjadi perhatian Kejagung."Komitmen ini bukan kasus ini saja, komitmen terhadap semua kasus diselesaikan secara komprehensif. Kejagung tidak akan tebang pilih. Saya kira kasihlah kesempatan Jaksa Agung yang baru untuk bekerja, jangan buru-buru dikomentari, kita lihat saja nanti kinerjanya," katanya saat berbincang dengan Wartawan, Sabtu (13/12/2014).Tony menepis jika saat ini Kejagung tengah berkompetisi dengan KPK. Tetapi, bukti yang dikumpulkan Kejagung memang sudah mencukupi sehingga siapa pun yang sudah waktunya dijerat maka akan dilakukan penegakan hukum sebagaimana mestinya. Bukan berniat untuk berkompetisi dengan KPK, terutama dikaitkan dengan temuan PPATK yang memuat sejumlah kepala daerah memiliki rekening mencurigakan.
"Kalau sekarang yang ditemukan yang ditemukan kepala dearah, seperti biasa bukan karena kepala daerahnya tapi karena kasusnya. Jadi jangan buru-buru berpikir skeptis, kita harus terbuka, jangan ada kecurigaan satu sama lain," pungkasnya.(ABS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar