Sabtu, 27 Desember 2014

Dana BOS Sulsel Rp1,2 T Untuk SD dan SMP Meningkat

Media Pembaharuan Makassar,- Anggaran Biaya Operasional Sekolah (BOS) SD dan SMP Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) 2015 mengalami kenaikan dari Rp800 miliar menjadi Rp1,2 triliun atau naik Rp400 miliar. Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Salam Soba anggaran yang dialokasikan dari APBN meningkat cukup tinggi jika dibanding alokasi tahun 2014. "Jika 2014 ini total dana BOS SD dan SMP hanya berkisar Rp800 miliar, tahun 2015 mendatang naik menjadi Rp1,2 triliun. Ini kenaikannya luar biasa," ujar Salam Soba, Jumat, (26/12). Salam Soba menjelaskan, proses pembayaran dana BOS SD dan SMP akan dilakukan per triwulan dengan sistem transfer dari Bank Sulselbar langsung ke rekening sekolah masing-masing.
Foto: Sabtu, 27 Desember 2014
Dana BOS Sulsel Rp1,2 T Untuk SD dan SMP Meningkat

Media Pembaharuan Makassar,- Anggaran Biaya Operasional Sekolah (BOS) SD dan SMP Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) 2015 mengalami kenaikan dari Rp800 miliar menjadi Rp1,2 triliun atau naik Rp400 miliar. Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Salam Soba anggaran yang dialokasikan dari APBN meningkat cukup tinggi jika dibanding alokasi tahun 2014. "Jika 2014 ini total dana BOS SD dan SMP hanya berkisar Rp800 miliar, tahun 2015 mendatang naik menjadi Rp1,2 triliun. Ini kenaikannya luar biasa," ujar Salam Soba, Jumat, (26/12). Salam Soba menjelaskan, proses pembayaran dana BOS SD dan SMP akan dilakukan per triwulan dengan sistem transfer dari Bank Sulselbar langsung ke rekening sekolah masing-masing.

"Jadi kami ini sama sekali tidak pernah memegang uang itu. Kami hanya mengajukan nama dan rekening sekolah yang terverifikasi ke pemprov, setelah itu baru ke Bank Sulselbar transfer ke sekolah kabupaten/kota," katanya. Khusus dana BOS untuk SMA dan SMK belum diketahui jumlahnya. Sebab hingga saat ini masih berproses di pusat. "SMA dan SMK masih di pusat. Pengalokasiannya memang dari pusat langsung transfer ke sekolah," jelasnya. Kendati begitu, pihaknya mengaku bahwa dana BOS SMA dan SMK kemungkinan meningkat dari sebelumnya. Dimana, perhitungannya hanya Rp1 juta per siswa menjadi Rp1,5 juta per siswa.

Ditegaskan, pemanfaatan dana BOS itu akan terus dalam pantauan pengawas kabupaten kota. Termasuk dengan melakukan evaluasi penggunaan dua kali setahun, awal dan akhir tahun. Sementara sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Latif menjelaskan, pemanfataan dana BOS itu sebenarnya sudah sangat jelas aturan dan penggunaannya dalam petunjuk teknis (Juknis) yang dikeluarkan kementerian. "Dalam juknis sudah jelas semua, sekitar 14 item. Termasuk salah satunya soal format pelaporan anggaran tersebut. Uang itu kan harus sesuai peruntukannya. Kalau tidak, pasti akan bermasalah," katanya. (ABS)."Jadi kami ini sama sekali tidak pernah memegang uang itu. Kami hanya mengajukan nama dan rekening sekolah yang terverifikasi ke pemprov, setelah itu baru ke Bank Sulselbar transfer ke sekolah kabupaten/kota," katanya. Khusus dana BOS untuk SMA dan SMK belum diketahui jumlahnya. Sebab hingga saat ini masih berproses di pusat. "SMA dan SMK masih di pusat. Pengalokasiannya memang dari pusat langsung transfer ke sekolah," jelasnya. Kendati begitu, pihaknya mengaku bahwa dana BOS SMA dan SMK kemungkinan meningkat dari sebelumnya. Dimana, perhitungannya hanya Rp1 juta per siswa menjadi Rp1,5 juta per siswa.
Ditegaskan, pemanfaatan dana BOS itu akan terus dalam pantauan pengawas kabupaten kota. Termasuk dengan melakukan evaluasi penggunaan dua kali setahun, awal dan akhir tahun. Sementara sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Latif menjelaskan, pemanfataan dana BOS itu sebenarnya sudah sangat jelas aturan dan penggunaannya dalam petunjuk teknis (Juknis) yang dikeluarkan kementerian. "Dalam juknis sudah jelas semua, sekitar 14 item. Termasuk salah satunya soal format pelaporan anggaran tersebut. Uang itu kan harus sesuai peruntukannya. Kalau tidak, pasti akan bermasalah," katanya. (ABS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar